Elektabilitas Membaik, Tim Pemenangan Yakin Ahok-Djarot Menang

Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan rasa optimistisnya kepada pasangan cagub cawagub DKI Jakarta

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2017, 11:28 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 11:28 WIB
Ahok dan Djarot
Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan rasa optimistisnya kepada pasangan cagub cawagub DKI Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan rasa optimistisnya kepada pasangan cagub cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Ia dan Tim Pemenangan Ahok-Djarot yakin pasangan nomor dua tersebut dapat memenangkan Pilkada DKI 2017.

Berdasarkan survei internal, lanjut Prasetio, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot terus membaik.

"Yang jelas, survei internal tidak saya keluarkan angkanya, tapi semakin membaik buat Ahok-Djarot," ucap Prasetio.

Ia mengungkapkan, perubahan pola kampanye yang dilakukan oleh Ahok dan Djarot, mampu memengaruhi elektabilitas pasangan cagub cawagub tersebut.

Perlu diketahui, pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, kampanye Ahok-Djarot dilakukan lebih tertutup. Tanpa diketahui media, Ahok dan Djarot melakukan blusukan untuk menemui masyarakat.

Ternyata, lanjut Prasetio, pola yang dilakukan tersebut berpengaruh. Sebelumnya, pada putaran pertama, Ahok melakukan kampanye menggunakan atribut kotak-kotak. Strategi ini ternyata menyulitkan Ahok untuk terjun ke lapangan guna melakukan blusukan.

“Dengan keaslian Pak Ahok, orang akan tahu. Kalau dulu, kami datang ke masyarakat dengan jadwal, dirilis, terjadilah konflik di lapangan. Akhirnya banyak sekali hal yang tidak diinginkan,” jelas politikus PDI Perjuangan ini.

Mengenai semakin meningkatnya elektabilitas Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amin Mudzakkir menilai isu suku, agama ras, dan antarkelompok (SARA) justru bakal menguntungkan pasangan calon Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Mudzakkir, penganut Islam tradisional akan semakin gerah dengan pergerakan Islam radikal. Mudzakkir juga menjelaskan, sangat terbuka kemungkinan pihak-pihak yang tadinya enggan berpartisipasi mengubah pikirannya. Kehadiran kelompok radikal di pihak Anies lah yang secara tak langsung memaksa mereka mendukung Ahok.

“Jadi saya melihat kelompok Al-Kahthtath (Forum Umat Islam), HTI, segala macam, yang secara terang-terangan mendukung Anies Baswedan dan membuat kelompok Islam tradisionalis tidak nyaman walaupun mereka tidak suka dengan Ahok,” ungkap Mudzakkir.

Tidak bisa dipungkiri, elektabilitas Ahok-Djarot yang kian membaik juga diikuti banyaknya dukungan yang terus mengalir kepada mereka. Seperti yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan calon gubernur-wakil gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Eddy Sadeli yang mengaku telah mengalihkan dukungannya kepada pasangan Ahok-Djarot.

Sebelumnya, Gerakan Relawan Agus-Sylvi (GERASI) telah mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Selain itu, hal serupa juga dilakukan Relawan Bina Jakarta se-Jakarta Timur yang merupakan para pendukung pasangan Agus Harimuri-Sylviana Murni.

Mereka juga telah mendeklarasikan dukungan mereka kepada Ahok-Djarot. Para Relawan Bina Jakarta sendiri merupakan kader Partai Demokrat se-Jakarta Timur, mereka berkumpul di Jakarta, untuk mendeklarasikan dukungan dan menyatakan diri untuk mencoblos Ahok-Djarot pada pemungutan suara 19 April mendatang.

(*)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya