Syukur Djarot Pengemudi Ojek Online dan Konvensional di DKI Akur

Djarot berharap, antara transportasi online dan konvensional dapat berjalan berdampingan.

oleh Ika Defianti diperbarui 08 Apr 2017, 06:11 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 06:11 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat konvoi bersama pengemudi ojek (foto: timses Ahok - Djarot)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat diskusi bersama dengan pengemudi ojek online dan konvensional. Djarot mengatakan, kegiatan ini sekaligus untuk menjaga persatuan di antara mereka.

"Saya bersyukur mereka bisa kompromi dan bisa bersatu. Sehingga apa yang terjadi di luar kota, tidak terjadi di Jakarta. Apalagi di Jakarta sudah terjalin komunikasi yang baik antar keduanya," kata Djarot di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).

Mantan Wali Kota Blitar ini berharap, antara transportasi online dan konvensional dapat berjalan berdampingan.

Meskipun ojek merupakan transportasi sementara, Djarot menegaskan secara hukum alam kendaraan umum akan terus ada peningkatan ketika sistem transportasi di Jakarta semakin bagus.

"Ketika mereka lebih menyukai naik angkutan massal, maka dia akan menghindari naik taksi ataupun ojek. Tapi sampai sekarang kita masih dalam tahap pembenahan maka transportasi ini adalah transportasi alternatif dan saya yakin juga nanti akan berkurang secara sendirinya," jelas Djarot.

Djarot mengatakan, salah satu driver yang ikut serta dalam kegiatan diskusi adalah wanita. Dengan bekerja sebagai pengemudi ojek online, dia dapat menghidupi kedua anaknya karena mendapat penghasilan Rp 200-400 ribu sehari.

"Saat saya tanyain dia bilang ojek itu bebas, artinya dia masih bisa urus keluarganya. Bersyukurnya masih bisa hidup ini keluarganya," tutur Djarot.

Sebelum diskusi tersebut, Djarot Saiful Hidayat dan pengemudi ojek online dan konvensional melakukan konvoi dari kantor GP Ansor di Jalan Kramat Raya hingga Jalan Cikini Raya, Taman Ismail Marzuki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya