Pilkada DKI 2017, Penghuni Rutan dan Lapas Salemba Ikut Mencoblos

Setiap warga Jakarta berhak ikut andil dalam menentukan sosok yang akan menjadi pemimpin Ibu Kota melalui Pilkada DKI 2017.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Apr 2017, 09:53 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2017, 09:53 WIB
Pilkada DKI 2017 salemba
Penghuni Rutan dan Lapas Salemba menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Ibu Kota melaksanakan pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Setiap warga Jakarta berhak ikut andil dalam menentukan sosok yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI lima tahun ke depan.

Tak terkecuali para tahanan dan narapidana di Rutan serta Lapas Klas IIA Salemba, Jakarta Pusat. Total, ada 394 tahanan dan narapidana yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Pengamatan Liputan6.com, hingga pukul 08.00 WIB, Rabu (19/4/2017), satu per satu penghuni Lapas Salemba mulai masuk ke bilik suara untuk menggunakan hak pilihnya.

Kondisi di TPS 27 Lapas Salemba ini tak seperti TPS 28 yang berada di Rutan Salemba. Para tahanan di Rutan Salemba lebih antusias untuk mencoblos. Mereka antre rapi untuk memberikan hak suaranya.

Sebanyak 409 tahanan di DPT Rutan Salemba ini menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI 2017, dengan diawasi secara langsung oleh Kepala Rutan (Karutan) Satriyo Waluyo.

Menurut dia, awalnya tahanan yang masuk DPT di TPS 28 ini sebanyak 426. Namun, rutan hanyalah tempat lalu lintas bagi para tahanan, jumlah warga yang masuk DPT pun semakin berkurang.

"Karena ada yang pindah ke lapas, makanya berkurang. Surat suara tetap kami kirim untuk mereka mencoblos di sana," kata Satriyo.

Pada Pilkada DKI 2017 putaran pertama di Rutan Salemba ini terdapat dua TPS. Karena DPT kian berkurang, maka hanya didirikan satu TPS.

"Pilkada pertama jumlah DPT 600 lebih, dibagi dua kan jadi pas. Ini hanya 400, jadi satu TPS saja," kata Satriyo.

Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Berdasarkan penghitungan KPU DKI, dua pasangan ini lolos ke putaran kedua Pilkada DKI. Ahok-Djarot meraih 42,99 persen suara, sementara Anies-Sandiaga memperoleh 39,95 persen suara.

KPU DKI akan bekerja hingga 1 Mei 2017 untuk menyelesaikan rekapitulasi suara. Pada 5 atau 6 Mei 2017, KPU DKI menetapkan pemenang Pilkada DKI 2017.

 

*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta dari tiga lembaga survei di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya