Kapolda Jabar Sebut Cirebon dan Ciamis Rawan Konflik Pilkada

Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang hanya diikuti dua pasangan rawan konflik.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 03 Feb 2018, 18:49 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2018, 18:49 WIB
Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang hanya diikuti dua pasangan rawan konflik. Ia menyebutkan, daerah yang hanya diikuti dua pasangan calon di Jabar adalah Kota Cirebon dan Kabupaten Ciamis.

"Kamtibmas yang rawan dua pasangan karena head to head. Berarti kelompok masyarakat terpecah menjadi dua kelompok," kata Budi usai kesiapan pilkada damai di Kota Bogor, Sabtu (3/2/2018).

Selain itu, daerah yang sebelumnya sempat terjadi kerusuhan saat pilkada lalu juga sangat rawan konflik. "Wilayah ini juga persiapan pengamanannya lebih maksimal lagi," kata dia.

Kemudian yang berpotensi kericuhan biasanya juga terjadi dalam tahapan pilkada yaitu pada saat penghitungan suara.

"Biasanya pada saat itu, ada tim yang tidak terima atas hasil perolehan suara," kata.

 

Bentuk Tim

ilustrasi pilkada serentak
ilustrasi pilkada serentak

Namun demikian, pihaknya sudah membentuk tim untuk meminimalkan hal yang tidak diinginkan. Termasuk membentuk tim ciber crime untuk menangani kasus kampanye hitam, menghasut, mengandung SARA, dan lainnya yang beredar di dunia maya.

"Mereka patroli di dunia maya. Kalau menemukan konten-konten menghasut, menghina, dan SARA maka dilakukan penyelidikan. Kalau ditemukan dua alat bukti bisa dijerat UU ITE," terang Budi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya