Puti Guntur: Hasil Survei Pilkada Jatim Jadi Cermin, Maju Terus

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno angkat bicara soal beragam hasil survei soal Pilkada Jatim 2018.

oleh Devira PrastiwiDian Kurniawan diperbarui 23 Mar 2018, 08:52 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 08:52 WIB
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Bojonegoro - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno menanggapi berbagai hasil survei dengan sikap yang optimistis. Kandidat nomor 2 itu berpesan pada pendukungnya agar tidak lengah.

Pesan tersebut disampaikan Puti yang merupakan pasangan dari Calon Gubernur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam Rapat Kerja PDI Perjuangan (PDIP) Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis 22 Maret 2018.

"Hasil survei menjadi cermin kita. Maju terus, sampai titik akhir. Jangan merasa puas, jangan lengah, jangan pula kecil hati," ujar Puti Guntur Soekarno di lokasi.

Menurutnya, sikap pribadi yang harus diambil jajaran PDIP dan semua parpol pengusung adalah menjaga kesadaran politik, yaitu bergerak terus untuk memenangkan Pilkada Jawa Timur 2018. Puti pun mengaku belajar dari jalan sang kakek, Soekarno atau Bung Karno.

"Kita tidak punya pilihan, selain maju terus. Mundur, hancur. Mandeg (berhenti), ambleg (runtuh). Maka, pilihannya, maju terus. Bongkar, bongkar, sampai garis akhir," ucapnya.

Pidato itu disambut riuh oleh kader-kader PDIP Bojonegoro. Suasana bergemuruh. "Jadi, seluruh hasil survei, harus kita tanggapi dengan cerdas," kata Puti Guntur Soekarno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Beberkan Hasil Survei

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kemudian, Puti membeberkan fakta, pada satu lembaga Gus Ipul-Puti Guntur disebut unggul, sedangkan lembaga survei lain menyebut Khofifah-Emil unggul.

"Kemarin lembaga survei Charta Politica menempatkan Gus Ipul dan saya sunggul dengan selisih 6,7 persen. Maka, apa pun hasil survei, kita tempatkan sebagai cermin, kaca benggala," tutur Puti.

Karena tanpa cermin, kata dia, seluruh gerakan untuk pemenangan akan susah dievaluasi. Apapun hasil survei, Puti meminta agar kita menerimanya dengan sikap matang, dewasa dan cerdas.

Puti Guntur Soekarno memasuki Jawa Timur pada 10 Januari 2018, setelah mendapat tugas mendadak dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut data Charta Politica, popularitas Puti Guntur tumbuh pesat, pada Januari 2018 lalu angkanya 33,4 persen.

Survei awal Maret ini, Charta mendapati trendnya melonjak 42,2 persen. Sementara, popularitas Emil Dardak pada Januari 2018 lalu di angka 47,5 persen. Kemudian, survei Charta di awal Maret bertambah menjadi 50,2 persen.

"Saya yakin trendnya terus meningkat dan tajam, berkat kerja keras kita. Saat ini di Bojonegoro adalah daerah ke-26, masih ada waktu 3 bulan. Masih 12 kabupaten/kota yang belum saya kunjungi. Nanti putaran berikut, kita lakukan 'penebalan' di sejumlah daerah, menurut panduan survei," terangnya.

Selama safari, Puti mengaku dirinya menyaksikan bangkitnya kaum nasionalis, para pecinta Soekarno. Ia ingat nasihat ayahnya, Guntur Soekarno, yang menyebut Jawa Timur sebagai basis kaum Soekarnois. Mereka akan turun tangan membantunya.

"Saya melihat antusiasme para pecinta Soekarno di berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka bangkit untuk gotong-royong merajut Merah Putih, merajut kebersamaan, terutama dengan kaum nahdliyin," jelas Puti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya