Liputan6.com, Jakarta - Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menyatakan, 39 distrik di 383 TPS di Kabupaten Nduga, Papua, telah melaksanakan pemungutan suara pada Kamis kemarin. Pemungutan suara sebelumnya batal dilakukan karena pesawat pengangkut logistik ke daerah setempat ditembaki orang tidak dikenal.
"Kalau Nduga, kemarin logistik tidak bisa dikirim karena pesawat ditembaki orang tidak dikenal, Senin dan Rabu. Di Nduga ada 39 distrik 383 TPS itu sudah dilaksanakan pemungutan suara hari ini," ungkap Pramono, Kamis (28/6/2018).
Namun, untuk kedua Kabupaten lainnya yang batal melakukan pemungutan suara kemarin, hingga saat ini pemungutan suara belum juga dilakukan. Di Kabupaten Paniai belum dapat dilakukan karena adanya kendala pendistribusian logistik akibat adanya massa dengan jumlah sangat banyak mengepung kantor KPUD.
Advertisement
"Untuk di Paniai itu, 23 titik 261 TPS belum bisa dilakukan pemungutan suara. Polisi merekomendasikan pilkada ditunda," sebut Pramono.
Dia menjelaskan, awal mula persoalan itu terjadi karena munculnya sengketa paslon di sana. Kemudian, masyarakat menolak hasil sengketa paslon tersebut dan mengepung kantor KPU setempat hingga logistik tak dapat didistribusikan keluar.
"Jadi paslon ini kan ada keputusan PTUN Makassar, dinyatakan pailit lalu oleh KPU dibatalkan karena dia tidak memenuhi syarat. Setelah dibatalkan paslon ini menggugat ke Panwaslu. Oleh Panwas dikabulkan permohonannya jadi yang tadinya dibatalkan KPU jadi hidup lagi, jadi dua paslon. Nah masyarakat di sana menolak dua paslon," jelas Pramono.
Namun, dia menegaskan itu hanya berlaku pada Pilbup Paniai. Sedangkan untuk Pilgub tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Pramono mengatakan, belum ada keputusan waktu pelaksanaan pilkada untuk yang sebelumnya batal. Dikarenakan pihaknya masih menunggu jaminan keamanan dari kepolisian.
"Sampai sekarang masih berkordinasi dengan panwas dan aparat, kita minta jaminan keamanan logisitik bisa didistribusikan," kata Pramono.
Untuk Kabupaten Yahukimo, juga akan dilaksanakan pemungutan suara susulan terkait pilgubnya, yakni pada 8 titik di 87 TPS.
Menurut Pramono, persoalan yang muncul di Papua memang bukan sekadar persoalan teknis saja. Namun tidak terlepas dari persoalan keamanan juga.
"Sebenarnya logistik telah siap dan dari segi waktu siap," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini: