Suara Meroket di Jabar dan Jateng, PKS Sebut Lampu Kuning Buat Jokowi

Selain perolehan suara, ada banyak faktor lain yang bisa membuat 2019 Ganti Presiden, salah satunya karena efek ketokohan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2018, 18:11 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 18:11 WIB
Petugas KPPS Berpakaian Adat di TPS
Petugas KPPS memegang surat suara pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di TPS XII Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Rabu (27/6). Baju adat dari berbagai daerah dan suku tampak dikenakan oleh petugas TPS. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan hasil Pilkada Serentak 2018 bisa menjadi lampu kuning untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena perolehan suara PKS di Pilkada bisa menanjak secara signifikan.

"Kami ingin memberi pernyataan ini lampu kuning buat Pak Jokowi karena angkanya naiknya luar biasa," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/7).

Mardani mengatakan, meroketnya suara PKS pada Pilkada Serentak 2018 ada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Di Jawa Tengah angka 15-17 persen naik 40 persen itu lonjakan luar biasa. Empat kabupaten kita menang, Brebes, Kebumen, Tegal sama Purbalingga, yang lain agak dekat, kami bahagia," ungkapnya.

Selain perolehan suara, ada banyak faktor lain yang bisa membuat 2019 Ganti Presiden, salah satunya karena efek ketokohan.

"Tentu ada faktor Kang Aher, penguasa Jawa Barat, faktor Prabowo. Kalau di Jawa Tengah kayaknya faktor Mbak Ida (Ida Fauziyah) yang PKB dan Pak Dirman (Sudirman Said) yang anti korupsi enggak bisa dinafikan," ucapnya.

Diketahui, dalam beberapa survei elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung PKS di Pilkada Serentak, banyak yang berada di bawah 10 persen. Namun, pada hasil hitung cepat (quick count) persentase suara calon yang diusung PKS menanjak mencapai 40 persen.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya