Nasdem Prediksi Poros Ketiga Sulit Terbentuk di Pilpres 2019, Kenapa?

Untuk poros pendukung Jokowi, Johnny mengklaim, sejauh ini hubungan antar parpol koalisi tidak mengalami hambatan serius.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 09 Jul 2018, 06:08 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 06:08 WIB
Koalisi Partai Jokowi-JK
Ilustrasi Koalisi Partai Jokowi-JK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G. Plate memprediksi, poros ketiga akan sulit terbentuk di Pilpres 2019. Hal ini, kata dia, karena Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sinyal merapat ke koalisi Jokowi.

"Bisa saja, tapi secara realistis sangat susah untuk tiga poros, kalau Cak Imin (Muhaimin) datang terus ke sini lagi, dari mana tuh tiga poros?" ucap Johnny di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).

Johnny juga yakin, judicial review yang tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), yang menggugat aturan batas minimal presidential treshold, akan berakhir sama seperti batas minimal yang ada saat ini.

Jika hal ini terjadi, maka partai politik atau gabungan partai politik, tetap harus memenuhi syarat memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah pada pemilu 2014, untuk bisa mengusung capres dan cawapres.

Suara PKB sendiri pada Pemilu 2014 belum mencapai batas 20 persen, artinya PKB membutuhkan partai politik lainnya untuk berkoalisi mengusung seorang capres dan cawapres dalam pemilu 2019 nantinya.

"Kalau Cak Imin datang terus ke sini wong 20 persen, dan kami yakin judicial review MK akan konsisten," kata Johnny.

 

Poros Pendukung Jokowi

Untuk poros pendukung Jokowi sendiri, Johnny mengklaim, sejauh ini hubungan antar parpol koalisi tidak mengalami hambatan serius dan berjalan baik.

"Ini hanya soal pembagian kekuasan poltiik apakah ada di capres, cawapres atau di portofolio lain. Capres, kita sudah punya capres," ucap Johnny.

"Koalisi kelengkapan pengusung walaupun sekarang sudah 52 persen (dukungan), tapi semakin banyak semakin baik untuk nanti kerjasama antara lembaga Presiden dan DPR RI nanti," sambung Johnny.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya