Demokrat: Jangan Tekan Prabowo untuk Pilih Cawapres Tertentu

Partai Demokrat, yang telah berkoalisi dengan Partai Gerindra, menghargai GNPF Ulama yang merekomendasikan dua nama cawapres Prabowo di Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2018, 11:23 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 11:23 WIB
Pertemuan Prabowo dan Petinggi PKS
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melambaikan tangan usai pertemuan tertutup dengan Petinggi PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (30/07). Kedatangan Prabowo membahas Cawapres dan koalisi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat, yang telah berkoalisi dengan Partai Gerindra, menghargai GNPF Ulama yang merekomendasikan dua nama cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Hanya saja, Demokrat meminta jangan ada pihak yang menekan Prabowo untuk memilih cawapres tertentu.

"Jangan ada pihak mana pun yang menekan dan memaksa Pak Prabowo memilih nama mana pun. Itu kita hormati sebagai aspirasi dan jangan memaksa," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (31/7/2018).

Ferdinand mengatakan, rekomendasi yang diberikan para ulama merupakan hak konstitusi sebagai warga negara. Kelompok mana pun boleh mengusulkan nama-nama cawapres yang dikehendaki. Namun, keputusan akhir siapa pendamping Prabowo berada di tangan parpol koalisi dan Prabowo sendiri.

"Semua orang yang mengusulkan rekomendasi kita hormati dan hargai pendapat kawan-kawan dari mana saja yang mengusulkan nama calon pendamping Pak Prabowo," ujarnya.

Ia melanjutkan, Prabowo paling tahu akan berdampingan dengan siapa. Karena itulah, ia berharap jangan ada pihak yang ngotot atas nama-nama tertentu.

"Kalau muncul nama-nama, itu aspirasi kelompok, bukan pandangan masyarakat umum secara luas. Mari kita berpegang bahwa Pak Prabowo paling tahu akan berdampingan dengan siapa," jelasnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya