PAN: Rangking Sandiaga Uno di Bawah Zulkifli Hasan

Nama Sandiaga, kata Drajad, memang diusulkan Gerindra, dan dipertimbangkan PAN.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Agu 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 11:15 WIB
Wanita Sopir Ojek Online Pukul Warga, Sandiaga: Proses Hukum Pelaku
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan tak ada toleransi terhadap pelaku pemukulan yang dilakukan pengemud...

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) masih ingin agar Prabowo Subianto memilih Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden.

"Calon PAN untuk dipasangkan dengan mas Prabowo masih tetap bang Zul. Silakan saja dilihat nanti dalam Rakernas PAN," ujar Wakil Ketua Dewan Kerhormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo, Kamis (9/8/2018).

Nama Sandiaga, kata Drajad, memang diusulkan Gerindra, dan dipertimbangkan PAN.

"Tapi rankingnya di internal PAN di bawah Bang Zul," ucap dia.

Drajad pun belum mengetahui apakah Sandiaga Uno akan bergabung dengan PAN dan mudnur dari Gerindra.

"Khususnya Pak Amien Rais juga terus berkonsultasi dengan ulama dan habaib yang banyak sekali berdatangan ke kediaman Pak Amien," tandas Drajad.

 

Belum Bertemu Sandiaga

Drajad juga mengatakan, hingga saat ini partainya belum bertemu dengan Sandiaga Uno. Sehingga tak mungkin PAN mendapat mahar Rp 500 juta.

"Bagaimana bisa bicara mahar apalagi dengan angka yang fantastis?," kata dia.

PAN sendiri mengaku mempertimbangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo. Namun, dengan tuduhan Andi Arief itu, PAN mencoret nama AHY.

"Yang jelas, tuduhan AA itu merugikan Demokrat dan AHY sendiri. Nama AHY sebenarnya termasuk yang dipertimbangkan oleh PAN. Dengan tuduhan tersebut, nama AHY akan dicoret dari pertimbangan PAN," ucap dia.

"Selain merusak kans AHY, tuduhan tersebut telah merusak komunikasi Demokrat dengan partai lain, dalam hal ini PAN. Saya berharap Demokrat menyelidiki latar belakang yang bersangkutan," tandas Drajad.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya