Gerinda Sebut Sandiaga Sosok Alternatif yang Disetujui Partai Koalisi

Dia menyebut alternatif nama Sandiaga bukanlah atas dasar uang muka sebagai bentuk logistik.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Agu 2018, 14:24 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 14:24 WIB
Duta Besar dan Tokoh Hadiri Malam Resepsi HUT ke-491 Kota Jakarta
Senyum Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat merayakan Malam Resepsi HUT ke-491 Kota Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/6). Acara tersebut dihadiri oleh para duta besar negara dan sejumlah tokoh. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak memiliki ambisi untuk menjadi orang nomor dua di Indonesia.

Oleh sebab itu, dia mempertanyakan pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengenai pernyataannya yang menyebut Sandiaga Uno memberikan uang sebesar Rp 500 milliar untuk PAN dan PKS.

"Jadi, untuk apa bagi-bagi uang. Sandiaga Uno diajukan sebagai alternatif yang dapat diterima oleh koalisi," kata Sodik saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Dia menyebut alternatif nama Sandiaga bukanlah atas dasar uang muka sebagai bentuk logistik kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sodik juga menampik Partai Gerindra menjadikan uang sebagai faktor utama dalam penentuan cawapres.

"Gerindra tidak pernah menjadikan uang sebagai faktor utama, apalagi faktor satu-satunya dalam keputusan," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukan Jenderal Kardus

Sementara itu, dia menyatakan Prabowo Subianto bukanlah jenderal kardus bila dilihat dari prestasi yang dimiliki.

"Prestasi Prabowo sebagai prajurit di medan pertempuran sudah semua orang tahu. Tanya ke bawahan dan atasannya," jelasnya.

Seperti diketahui, Wasekjen Demokrat Andi Arif menuding Sandiaga Uno memberikan uang Rp 500 miliar ke PKS dan PAN demi menjadi cawapres. Tudingan itu disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter miliknya.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya