SMRC: Cawapres Tidak Punya Efek Signifikan terhadap Elektabilitas Capres

Menurutnya, tinggi elektabilitas capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Okt 2018, 17:46 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 17:46 WIB
Gaya Pidato Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Usai Dapat Nomor Urut
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan pidato usai mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) menyebut, elektabilitas capres dan cawapres Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin unggul atas Calon Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Untuk simulasi dua pasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,8 persen. Sementara 9,8 persen tidak menjawab," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Menteng, Minggu (7/10/2018).

Meski demikian, Djayadi mengatakan pengaruh sosok cawapres tidak begitu besar terhadap hasil elektabilitas para paslon. Dari hasil head to head Jokowi dan Prabowo, Jokowi meraih 60,2 persen sementara yang memilih Prabowo 28,7 persen

"Cawapres tidak punya efek signifikan terhadap elektabilitas pasangan capres," kata dia.

Menurutnya, tinggi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi.

"Melihat elektabilitas simulasi kedua pasangan yang tak jauh berbeda dengan simulasi capres, maka kehadiran cawapres belum memiliki dampak besar kepada elektabilitas capres," Djayadi menandaskan.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Elektabilitas Jokowi Meningkat

Dibandingkan survei Mei 2018, suara dukungan untuk Jokowi naik 3 persen yakni dari 57 persen menjadi 60 persen, sedangkan Prabowo turun dari 33,2 persen menjadi 28,7 persen.

"Dari pengalaman tiga kali pilpres, calon yang suara dukungannya naik dan unggul terus sulit dikalahkan pada hari Jumat," ucap Djayadi.

Survei dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden. Survei dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 3,05 persen. Sedangkan responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya