Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaruh perhatian luar biasa kepada Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian infrastruktur yang tidak pernah tuntas sejak proyek diresmikan era Orde Baru.
Hal ini disampaikan Hasto saat menggelar Safari Kebangsaan yang dimulai di DPC Bekasi. Hadir dalam kesempatan itu Ketua DPP PDIP Bidang Keorganisasian Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDIP Soleman, anggota DPR Fraksi PDIP Risa Mariska, Daniel Lumban Tobing, dan para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Baca Juga
"Jokowi sungguh menaruh perhatian yang luar biasa, termasuk Jabar. Majalengka dibangun tidak hanya waduk yang mangkrak sejak Orde Baru. Hanya Jokowi skala prioritas waduk penting bagi petani dan kegiatan ekonomi berhasil diselesaikan. Infrastruktur (dikubu) di sana tidak ada prestasi, (ditanyakan) buat apa bangunan fisik. Itulah dimaksud Kiai Ma'ruf dibutakan tidak mampu melihat hal-hal yang baik," kata Hasto di Cikarang, Bekasi, Sabtu (17/11/2018).
Advertisement
Menurut dia, gaya kepemimpinan Jokowi yang kerap blusukan membuktikan bahwa Jokowi tidak berjarak dengan masyarakat.
"Tidak pernah Pak Jokowi menolak salaman. Enggak pernah Pak Jokowi nanya mau salaman, 'kamu pernah ke hotel atau tidak'. Sehingga inilah Kepemimpinan Asli Indonesia. Pak Jokowi tidak salaman dengan rakyat, masuk angin," ucap Hasto.
Hasto menyebut, salah satu program Jokowi adalah Program Keluarga Harapan yang menyasar kaum emak-emak. Hasto lalu menyinggung kubu lawan, yang menurutnya, justru memanfaatkan emak-emak untuk kepentingan politik.
"Di sana bisanya hanya memanfaatkan emak-emak untuk kepentingan politik. Pak Jokowi telah menghadirkan kebijakan untuk emak-emak, betul tidak?" ungkap Hasto.
Hasto menyebut, Pilpres dan Pileg adalah ajang saling adu program. Bukan untuk melempar hoaks atau berita bohong.