Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno berkunjung ke rumah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto, Sleman, Minggu (2/12/2018). Dia datang sekitar pukul 13.30 WIB.
Mengenakan kemeja berwarna biru dan kopiah coklat, Sandiaga langsung ditemui oleh Syafii Maarif dan istrinya. Keduanya sempat bersalaman dan foto bersama sebelum memulai obrolan di ruang tamu rumah pria yang kerap disapa Buya Syafii ini.
"Selamat datang anak muda," sapa Buya Syafii menyambut kedatangan Sandiaga.
Advertisement
Mendapat sapaan dari Buya Syafii, Sandiaga langsung membalas dan berjabat tangan seraya meminta maaf telah mengganggu pada hari Minggu.
"Mohon maaf Buya saya mengganggu hari Minggunya," ujar Sandiaga.
Buya pun kemudian membalasnya, "Iya enggak apa-apa. Sudah biasa."
Usai saling sapa, Sandiaga kemudian menuju ruang tamu rumah Buya Syafii. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup untuk media.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga
Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno kembali melaporkan penerimaan dana kampanye yang mereka gunakan sejak 23 September hingga 27 November 2018 untuk kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 41,9 miliar.
Rincian dana penerimaan dana kampanye itu terdiri dari sumbangan Partai Gerindra sebanyak Rp 1.389.942.500 (3,3%), sumbangan Prabowo berbentuk jasa sebesar Rp 4.969.716.500 (11,9%) dan sumbangan Prabowo berbentuk uang 7.000.000.000 (16,7%). Kemudian sumbangan Sandiaga Uno sebesar Rp 28.500.000.000 (68,0%). Kemudian sumbangan perorangan Rp 10.050.000 (0,0%) dan sumbangan kelompok Rp 27.563.000 (16,7%).
"41,9 miliar naik kira kira 24 persen. Jadi memang ada kenaikan. Dari breakdownnya paling besar tetap Pak Sandi di Rp 28,5 miliar. Lalu Prabowo, bentuk uang dan jasa. Totalnya Rp 12 miliar. Uang Rp 7 miliar," kata Bendahara BPN Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono di media center, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Sementara, untuk pengeluaran dana kampanye, BPN menggunakan dana sebesar Rp 34,5 miliar. Dengan rincian operasional lain lain Rp 1.173.024.180 (3,7%), pemberi peralatan Rp 111.546.649 (0,4), pertemuan terbatas Rp 1.140.637.047 (3,6%), pertemuan tatap muka Rp 7.120.415.621 (22,4%), iklan media Rp 257.500.000 (0,8%), bahan kampanye Rp 435.333.333 (1,4%) dan kegiatan lain lain Rp 21.589.502.500 (67,8%).
"Pengeluaran Rp 34,5 miliar. Naik signifikan dari (laporan dana kampanye sebelumnya) Rp 16,5 miliar," ucapnya.
Kemudian, untuk kegiatan lain BPN memakai dana sebesar Rp 21,6 miliar. Rinciannya adalah dana media sosial Rp9.100.000 (0,0%), keperluan media center Rp 4.571.360.000 (21,2%), biaya sosial kemasyarakatan Rp 2.407.042.500 (11,1%) dan biaya teritori dan jaringan Rp 14.602.000.000 (67,6%).
Reporter : Purnomo Edi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement