Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai tidak ada yang baru dari program lembaga tabungan haji yang digagas dalam visi-misi capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Menurut Ace, program tersebut hanya meniru dari apa yang diterapkan pemerintah dalam mengurus jemaah haji.
"Jadi sebetulnya tidak ada sesuatu yang baru dengan tabungan haji ini, itu kan menjiplak di Malaysia," kata Ace di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Advertisement
Diketahui, Malaysia memiliki lembaga tabung haji. Dana yang masuk lembaga tabung haji itu akan digunakan untuk memfasilitasi warga Malaysia yang ingin ibadah haji.
Ace mengatakan program lembaga tabungan haji itu sudah berlaku pada masa pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. Konsep itu, lanjut dia, berjalan melalui keberadaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Ini juga yang menurut saya beliau tidak update, undang-undang kita kan sudah ada BPKH, Badan Pengelola Keuangan Haji," ungkap dia.
Subsidi Rp 7 Triliun untuk Dana Haji
Anggota Komisi VIII DPR ini menjelaskan BPKH sudah memiliki kewenangan dalam mengelola dana haji dan menginvestasikan dana haji. Investasi dana haji, oleh BPKH tersebut membantu subsidi pengelolaan dana haji.
"Kita bisa bayangkan hampir setiap tahun itu dana haji itu disubsidi tujuh triliun dari pengelolaan yang dilakukan oleh BPKH ini," ucap dia.
Sebelumnya, dalam pidato kebangsaannya Prabowo semalam, 14 Januari 2019, Prabowo berjanji melakukan pembenahan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Salah satunya dengan mendirikan tabungan haji untuk para jamaah.
"Kami akan membangun sebuah lembaga tabung haji untuk mengelola calon-calon haji dan umrah kita, dan meringankan beban mereka yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah," kata Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.
Reporter: Sania Mashabi
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement