Jika Jokowi Terpilih, TKN: Anggaran Kartu Prakerja Masuk APBN 2020

Johnny menjelaskan perlu beberapa hal untuk bisa memasukkan dana Kartu Prakerja di dalam APBN 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2019, 06:03 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 06:03 WIB
Partai NasDem
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate saat di Kantor DPP NasDem, Jakarta. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres nomor urut 01 Johnny G Plate memberikan penjelasan soal penganggaran untuk program Kartu Prakerja milik capres-cawapresnya. Menurut dia memang anggaran itu tidak akan masuk APBN Tahun 2019.

"Kalau anggaran yang dimaksud tahun ini, 2019, kan sudah diputuskan anggarannya," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Johnny menjelaskan perlu beberapa hal untuk bisa memasukkan dana Kartu Prakerja di dalam APBN 2019. Salah satunya dengan revisi anggaran.

"Kalau mau dimasukkan ya revisi anggaran 2019. Nomenklaturnya harus ada penyesuaian," ungkapnya.

Johnny menambahkan, yang paling memungkinkan anggaran Kartu Prakerja masuk APBN 2020. Setelah terpilih presiden baru.

"Kedua, apabila dibiayai melalui APBN, saya kira yang bisa kita lakukan kan 2020 bisa masuk. Jadi akan dibicarakan oleh DPR yang saat ini masih bekerja aktif, kan sampai Oktober. Jadi kami bisa mengawali persiapan itu untuk APBN 2020," ucapnya.

Sebelumnya, capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi memberi penjelasan tentang Kartu Prakerja yang dipaparkannya dalam Konvensi Rakyat beberapa waktu lalu. Jokowi mengatakan, kartu ini dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penjelasan Jokowi

Ekspresi Jokowi - Ma'ruf Amin Saat Mengikuti Debat Perdana
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri acara ngopi bersama milenial Sulawesi Tenggara di Kopi Haji Anto 2 Kendari, Jumat (1/3/2019). Salah satu relawan sebelumnya meminta penjelasan kepada Jokowi terkait hal ini.

"Mengenai kartu prakerja, kartu ini kita siapkan untuk anak-anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi untuk bisa masuk ke industri untuk dapat pekerjaan," jelas Jokowi.

Menurut dia, para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri.

"Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja," ucap dia.

Dia mengatakan, pemegang kartu pra-kerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan tak perlu khawatir. Jokowi menjelaskan bahwa pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan gaji.

"Kalau belum dapat pekerjaan kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa, masih kita rahasiakan," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para relawan.

Reporter: Sania Mashabi

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya