Liputan6.com, Jakarta Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin menyampaikan, sebanyak 92 daerah di Indonesia rawan penyebaran berita bohong alias hoaks. Diketahui, tingkatannya bervariasi, mulai dari rendah hingga membahayakan.
"Ada 92 kota yang tingkat kerawanan informasi dan berita bohong, daerah-daerah Papua Barat, Yogyakarta," kata Afif di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Meski hanya menyebut dua dari 92 wilayah disebut, Afif mengaskan wilayah terpetakan Bawaslu ini dominan kasusnya adalah politik identitas. Seperti perusakan bendera alat peraga kampanye (APK) yang memicu pertikaian antar kelompok.
Advertisement
"Setelah beberapa kejadian, terkonfirmasi (rawan hoaks). Misalkan bendera partai itu APK yang bebas dipakai. Di Yogya kejadiannya ketika menurunkan bendera, artinya dianggap menurunkan marwah partai itu dan akhirnya berantem,” beber Afif.
Saksikan video di bawah ini:
Hoaks Sentimen Agama
Lebih jauh, Bawaslu memantau, publik saat ini tengah dimanfaatkan lewat sentimen SARA. Hal in dilakukan sekelompok oknum untuk menjatuhkan lawan lewat kabar bohong yang dibumbui dalil agama.
"Terkait isu SARA, terutama isu agama. Publik ini benar dimanfaatkan, tersentuh hatinya untuk melakukan kampanye tidak sehat," Afif menandaskan.
Advertisement