Tolak Pilkada Ditunda, PDIP Sebut Legalitas Kepala Daerah Dibutuhkan Saat Pandemi

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai situasi Covid-19 justru membuat Pilkada 2020 tidak seharusnya ditunda.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 05 Agu 2020, 12:10 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 12:10 WIB
Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai situasi Covid-19 justru membuat Pilkada 2020 tidak seharusnya ditunda. Jika ditunda bakal menciptakan resiko politik baru. Karena perlu legalitas pimpinan daerah dalam menghadapi krisis kesehatan.

Dia mengatakan, jika Pilkada ditunda kepala daerah yang masa tugasnya habis pada Februari 2021 harus digantikan oleh pelaksana tugas (Plt). Karena dijabat oleh plt, pejabat itu tak punya kewenangan penuh membuat kebijakan strategis saat pandemi.

"Sehingga justru ketika pilkada bisa dijalankan on schedule yaitu pada tanggal 9 Desember itu, menunjukkan bahwa nantinya itu terkait dengan periodesasi masa jabatan yang akan berakhir pada bulan Februari. Sehingga rakyat juga mendapat kepastian legalitas pemimpin yang nanti akan dihasilkan dari Pilkada ini," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8/2020).

Karena itu juga, Hasto mengungkapkan, Pilkada serentak ini bakal dipengaruhi pandemi. Rakyat akan menilai calon kepala daerah menghadapi pandemi sebagai faktor utama menentukan calon kepala daerah.

"Justru dalam kampanye itu kami meyakini rakyat akan bertanya bagaimana komitmen calon di dalam mengatasi pandemi di dalam membangun suatu imunitas dari setiap warga negara. sehingga kita bisa mengatasi secara bersama-sama," ujarnya.

"Justru dibalik krisis, sekali lagi kami meyakini akan muncul pemimpin yang punya komitmen yang sangat kuat untuk bersama-sama dengan rakyat mengatasi pandemi tersebut," lanjut Hasto.

Sakskan video pilihan di bawah ini:

Kampanye Virtual

Mengenai wacana kampanye virtual, PDIP tidak khawatir. Menurut Hasto, pihaknya sudah terbiasa menjalani rapat virtual di saat pandemi.

"Terkait kampanye virtual, selama masa pandemi saja, itu kami sudah mengadakan rapat partai sudah 69 kali. Sebagian besar menggunakan virtual. Sehingga PDI Perjuangan telah mengupgrade kemampuan sumber daya internalnya, sehingga terkait kampanye virtual itu kami siap untuk menjalankannya," terangnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan, calon kepala daerah yang ditetapkan PDIP wajib bergerak gotong royong untuk memenangkan Pilkada.

"Karena itulah mereka yang sudah ditetapkan PDI Perjuangan sebagai petugas partai di pilkada, wajib hukumnya bagi seluruh simpatisan, anggota, untuk memberikan dukungan bergerak bersama dengan penuh disiplin dan juga dipimpin oleh ideologi," tutup Hasto.

Reporter : Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya