Penundaan Pengumuman Cawapres oleh NasDem, Rugikan Anies Baswedan

Penundaan pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dinilai akan merugikan Anies selaku calon presiden (capres) koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Pemilu 2024.

oleh Fachrur RoziePutu Merta Surya Putra diperbarui 20 Agu 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2023, 16:00 WIB
Anies Baswedan Sambangi DPP Partai Demokrat, Disambut Langsung AHY
Anies Baswedan memberi isyarat saat tiba di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Kunjungan Anies Baswedan untuk memperkenalkan dirinya kepada Majelis Tinggi Partai. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Penundaan pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dinilai akan merugikan Anies selaku calon presiden (capres) koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menyebut penundaan pengumuman pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 merupakan permainan injury time.

"Ini akan bermain di last minute dan saat ini prosesnya tarik ulur terkait pengumuman cawapres Anies Baswedan," katanya pada media, Minggu (20/8/2023).

Secara terpisah CEO Ormit Political Consulting (Ormit) Bandot D Malera mengatakan Anies Baswedan berpotensi dirugikan jika penundaan terus dilakukan.

"Anies jelas akan kehilangan momentum sebagai sosok penggerak perubahan jika berlama-lama dalam menentukan pasangannya," jelasnya.

Ia menyebut langkah NasDem yang tak ingin terburu-buru dalam hal tersebut menunjukkan ketidaksiapan. "Kan lucu, dua partai di KPP ingin secepatnya memutuskan, namun malah NasDem poco-poco," kata Bandot.

Padahal, sebagai partai yang pertama kali mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres, NasDem harus proaktif agar penetapan cawapres segera dilakukan.

Menurutnya saat ini merupakan saat yang tepat, terlebih kondisi internal di PDI Perjuangan disebut-sebut sedang mengalami gejolak.

"Misal, ada apa dengan hubungan Megawati dan Jokowi saat ini? Mengapa Jokowi seolah lebih condong ke Prabowo Subianto?," sambungnya.

Bandot mengatakan untuk semakin mempererat dan menggerakkan mesin politik KPP, pengumuman cawapres menjadi krusial. "Konsolidasi dukungan akan lebih mudah dilakukan dan partai dapat bekerja maksimal untuk pemenangan," tutupnya.

 

NasDem Tegaskan Tidak Ada Deklarasi Cawapres Anies

Wakil ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) belum akan mendeklarasikan bakal cawapres untuk Anies Baswedan dalam waktu dekat.

"Saya mewakili Partai NaDdem, dan Waketum Partai NasDem yang satu-satunya diberi SK oleh partai sebagai tim pilpres, saya katakan tidak ada deklarasi (cawapres) dalam waktu dekat ini," kata Ali di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).

Menurut Ali, belum ada kepentingan mendesak agar Anies segera memutuskan cawapresnya. Ali menyebut, politik merupakan persoalan momentum.

"Tidak ada hal yang urgent untuk buru-buru mengumumkan cawapres, karena bagi NasDem melihat itu bukan suatu langkah taktis. Politik itu bukan persoalan kepintaran tapi persoalan bagaimana kemudian kita memanfaatkan waktu, momentum," jelas dia.

Ali menyampaikan, banyak variabel yang mesti dipertimbangkan. Sehingga NasDem, kata dia tidak akan mendesak Anies mengumumkan cawapres secara terburu-buru.

"Sehingga kemudian pada akhirnya NasDem berkesimpulan bahwa tidak ada hal yang urgent untuk mengumumkan calon wakil presiden hari ini," ujarnya.

Oleh sebab itu, Ali juga meminta kepada partai politik (parpol) rekan koalisi Demokrat dan PKS agar tak mendesak Anies menentukan cawapres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya