Polling Institute: Publik Tak Percaya Jokowi Cawe-Cawe di Deklarasi Golkar-PAN

Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim mengatakan, mayoritas masyarakat menilai tak mempercayai adanya campur tangan Jokowi dalam deklarasi Golkar dan PAN dalam mendukung Prabowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2023, 21:30 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2023, 21:30 WIB
Golkar dan PAN Resmi Dukung Prabowo Jadi Capres 2024, Ini Alasannya
Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Deklarasi dukungan ini juga dihadiri Ketum PKB Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas masyarakat menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap netral dalam urusan politik, terutama terkait deklarasi Partai Golkar dan PAN dalam mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim mengatakan, mayoritas masyarakat menilai tak mempercayai adanya campur tangan Jokowi dalam deklarasi Golkar dan PAN dalam mendukung Prabowo.

Hasil itu diketahui Polling Institute usai melakukan survei dalam rentang 21-25 Agustus 2023. Survei melalui sambungan telepon tersebut menempatkan 1.201 responden, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

“Dari mereka yang tahu tentang dukungan Golkar untuk Prabowo, sebesar 53,6 persen tak percaya Jokowi melakukan cawe-cawe,” kata Kennedy saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Peta Persaingan Capres-Cawapres dan Isu-Isu Terkini’ secara virtual, Minggu (10/9).

Jumlahnya semakin meningkat untuk semua responden. Sebanyak 54,6 persen menyatakan tidak percaya jika Jokowi cawe-cawe dalam deklarasi Golkar untuk Prabowo.

“Sementara jumlah yang percaya sekadar 21,1 persen untuk semua responden,” ujar Kennedy.

Menurut Kennedy, hal serupa juga berlaku ketika PAN mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo. Temuan Polling Institute, hanya 17,9 persen yang percaya ada arahan Jokowi di balik dukungan PAN untuk Prabowo.

Sementara yang menilai Jokowi tetap netral jumlahnya lebih besar, mencapai 60,5 persen.

“Dari sini kita bisa membaca persepsi masyarakat yang menilai Jokowi tetap netral, tanpa ada cawe-cawe dalam deklarasi Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo,” kata Kennedy.

 

Dukungan Golkar-PAN Berdampak Positif

Golkar PAN PKB Dukung Prabowo Subianto
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), dan Ketua Umum PKB Muahimin Iskandar (kanan) mengangkat dokumen saat deklarasi dukungan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) untuk maju sebagai calon presiden di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Golkar dan PAN memutuskan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden periode 2024-2029. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada kesempatan sama, peneliti politik Indonesia Havard University, Seth Soderborg, berpandangan, kehadiran Partai Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) berdampak positif terhadap tingkat keterpilihan Prabowo. Hal tersebut disampaikannya ketika menjawab pertanyaan Kennedy.

"Ada penguatan (dukungan kepada Prabowo) pascadeklarasi Golkar dan PAN?" tanyanya.

"Iya, benar," jawabnya singkat.

Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya