Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis data temuan terbarunya, soal figur calon wakil presiden (cawapres) yang diharapkan oleh masyarakat. Hasilnya, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menempati posisi teratas dari bursa 19 nama cawapres.
"Hasilnya, sebanyak 16,6 persen memilih Ridwan Kamil. Sisanya 13,9 persen memilih Erick Thohir, kemudian 11,3 persen memilih Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan diterima, Minggu (1/10/2023).
Baca Juga
Burhanuddin menambahkan, nama Ridwan Kamil juga mengungguli sosok lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Gibran Rakabuming Raka, Mohammad Mahfud Md, serta Khofifah Indar Parawansa.
Advertisement
Burhanuddin menjelaskan, unggulnya nama Ridwan Kamil merupakan hal yang baru. Sebab, pada temuan sebelumnya nama Erick Thohir lah yang menempati peringkat pertama.
"Tapi di survei terakhir kami, Erick disalip oleh Ridwan Kamil," jelas dia.
Burhanuddin mengakui, faktor pemilihan cawapres masih berkaitan erat dengan benang merah dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU). Dia pun mengakui, NU mendominasi suara responden yang merasa berada dalam keluarga besarnya.
Bahkan, berdasarkan temuan lembaganya, jumlah responden yang mengaku bagian dari NU mencapai 45,5 persen.
"Saat ditanya kepada mereka (representasi NU) siapa figur yang paling pantas menjadi cawapres? sebagian besar mereka menjawab Ridwan Kamil dengan perolehan suara 18,3 persen disusul Erick Thohir 15,6 persen," ungkap Burhanuddin.
NU Harap Ada Perwakilannya yang Jadi Cawapres
Burhanuddin pun membedah lebih dalam, mengapa Ridwan Kamil bisa unggul dari Erick Thohir terhadap suara yang merepresentasi NU. Padahal yang ramai diketahui, sosok yang memiliki irisan NU adalah Erick Thohir sebagai anggota Banser.
"Ternyata alasannya disebabkan banyaknya warga NU yang tinggal di Jawa Barat. Sementara diketahui bersama dan mereka memilih Kang Ridwan Kamil," jelas Burhanuddin.
Menanggapi temuan tersebut, secara terpisah Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Taufik Damas berharap, cawapres yang dipilih mendampingi para capres nanti adalah perwakilan dari NU.
"Yang penting adalah figur yang memiliki komitmen dan integritas untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada Rakyat Indonesia," tutur KH Taufik dalam keterangan tertulis.
Sebagai informasi, survei nasional Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 25 Agustus sampai dengan 3 September 2023 dengan jumlah sampel basis 1.200 orang berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Para responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Jajak pendapat itu dilakukan menggunakan metode simple random sampling. Ukuran sampel basis itu memiliki margin of error atau toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement