Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka dinilai merupakan duet komplet. Latar belakang keduanya yang berbeda dapat dipadukan agar dapat menjalankan tata kelola negara dengan optimal sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Komposisi Prabowo – Gibran menurut saya cukup komplit dan kompatibel dengan kebutuhan pemilih kita di Pilpres 2024 mendatang,” kata Direktur Executive Partner Politik Indonesia AB Solissa dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
Baca Juga
Baik Prabowo maupun Gibran memang memiliki latar belakang berbeda namun rekam jejak yang mentereng. Prabowo sebagai Menteri Pertahanan berkinerja luar biasa dan Gibran sebagai Walikota Solo merupakan representasi generasi muda berprestasi serta berkompeten.
Advertisement
Misalnya, Prabowo selama ini aktif dalam memperkuat pertahanan negara dengan sukses melakukan peremajaan alutsista TNI. Seperti pembelian 24 Jet Tempur F-15EX dari pabrikan The Boeing Company milik Amerika Serikat.
Selain itu, Prabowo juga memboyong 24 Helikopter tempur yakni Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA. Semua hal itu membuat Indonesia tangguh di saat kondisi geopolitik global semakin tidak menentu.
Salah satu keberhasilan Gibran adalah mampu membangkitkan ekonomi Kota Solo. Gibran mampu meningkatkan ekonomi sebesar 6,25 persen, padahal di awal jabatannya pertumbuhan ekonomi Kota Solo minus 1,74 persen.
Lebih lanjut, dia menyebut segudang prestasi Prabowo – Gibran akan sangat disambut baik oleh masyarakat luas. Pasalnya, masyarakat sangat menyukai pasangan yang memiliki rekam jejak mumpuni untuk dipilih.
“Prestasi mereka jika digaungkan akan diterima sangat baik oleh masyarakat” ungkap Solissa.
Prabowo Puji Jokowi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menilai mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok pemberani yang melebihi semua jenderal.
"Kadang-kadang saya sebagai mantan tentara aku lihat beliau [Jokowi] ini tidak pernah Kopassus, tidak pernah, tapi keberaniannya mungkin melebihi semua jenderal gitu. Enggak bergeming, terus. Beliau diejek, beliau dihina, terus," kata Prabowo di Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, Jakarta Timur, Selasa (7/11).
Prabowo cerita, suatu ketika Presiden Jokowi pernah meminta kepadanya untuk melakukan hilirisasi. Sebab, jika tidak dilakukan hilirisasi, maka rakyat tidak akan makmur.
"Karena itu saya mantap saya bersatu dengan Pak Jokowi, saya akan melanjutkan perjuangannya Pak Jokowi," ucapnya.
Menurut Bacapres Koalisi Indonesia Maju ini, hilirisasi membuat Indonesia berdikari. Dia berkata, produk buatan anak bangsa mesti diutamakan.
"Ini yang membuat kita berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita harus dan kita bisa dan kita akan punya mobil buatan Indonesia sendiri. Buatan anak-anak Indonesia sendiri," ujarnya.
Advertisement
Jokowi Sebut Indonesia Butuh Pemimpin Kuat
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal Indonesia yang membutuhkan pemimpin kuat saat menghadiri Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023). Hal itu disampaikan Jokowi di depan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang hadir dalam acara itu.
Jokowi tak menjawab dengan lugas saat ditanya oleh awak media apakah pemimpin kuat tersebut merujuk ke Prabowo Subianto. Dia hanya mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia semakin sulit sehingga dibutuhkan kepemimpinan kuat.
"Karena yang kita hadapi tantangan-tantangan yang berat, tantangan-tantangan eksternal yang sulit diprediksi, tantangan-tantangan yang sulit dihitung," ujar Jokowi usai acara.
"Kadang-kadang munculnya tiba-tiba, munculnya tanpa diprediksi sehingga sekali lagi dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, leadership yang kuat dibutuhkan," sambung dia.
Banyak Tantangan
Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi ke depan tidaklah mudah salah satunya, ketidakpastian ekonomi global yang sulit diprediksi dan dikalkulasi. Kedua, tantangan perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan di hampir semua negara.
"Dulu kita kalau ada perubahan iklim, ya hanya dalam kata-kata sekarang sudah nyata. Kekeringan hampir di semua negara sekarang terjadi. Panas bumi yang naik, gelombang panas kita ada 7 provinsi kemarin kekeringan sehingga produksi beras kita menurun," jelasnya.
Selain itu, Jokowi menyampaikan perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia dan Gaza membuat tantangan global semakin sulit. Dia menuturkan perang-perang tersebut berdampak terhadap Indonesia.
"Itulah tantangan yang ke depan semakin tidak mudah. Tapi sekali lagi, dengan karakter yang kita bangun, sektor SDM yang kita bangun kita yakini Insya Allah kita bisa mencapainya," tutur Jokowi.
Advertisement