Mensos Risma Minta KPU Akomodasi Fasilitas bagi Difabel untuk Memilih pada Pemilu 2024

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakomodasi fasilitas bagi warga disabilitas yang akan memilih pada Pemilu 2024 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2023, 17:30 WIB
Mensos Risma Luruskan Isu Kemensos Ingin Ambil Alih SLB dari Kemendikbudristek
Mensos Risma menjelaskan bahwa Sekolah Luar Biasa merupakan ranah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan bukan ranah dari Kementerian Sosial. Foto: Kemensos.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakomodasi fasilitas bagi warga disabilitas yang akan memilih pada Pemilu 2024 mendatang.

Risma mengatakan, fasilitas bagi warga difabel harus disiapkan oleh KPU agar mereka bisa ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

"Sudah kami diskusikan, ya, sejak setahun yang lalu. Kami hanya meminta karena kami bukan penyelenggara," kata Risma Saat kunjungan kerjanya di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 

Dia menambahkan, bahwa permintaan fasilitas bagi difabel pemilih itu salah satunya ialah surat suara dengan huruf braille.

Namun demikian, menurut Risma, huruf Braille itu hanya bisa dimengerti oleh penyandang disabilitas yang sekolah dan belajar huru Braille.

"Meskipun yang tidak sekolah itu bisa mendengar, akan tetapi untuk kertas suara pileg cukup rumit dimengerti oleh mereka, karena sangat banyak yang harus mereka urusi," jelas Risma. Dilansir dari Antara.

Dia menambahkan bahwa surat suara pilpres tidak serumit pileg, khususnya bagi warga difabel, karena pada surat suara pilpres terdapat lebih sedikit pilihan daripada surat suara pileg.

 

Akses bagi Difabel

Mensos Risma: Keterlambatan Operasi Katarak Picu Disabilitas Netra dan Turunkan Produktivitas
Mensos Risma: Keterlambatan Operasi Katarak Picu Disabilitas Netra dan Turunkan Produktivitas. Foto: Kemensos.

Selain itu, akses bagi difabel pemilih dalam pemilu bisa pula diatasi dengan ditemani pemandu pada saat pemilihan.

Menurut Risma, penyandang disabilitas di desa-desa sudah cukup sulit dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga, untuk memberikan hak suara yang berlangsung sekali dalam lima tahun harus mendapat lebih banyak perhatian dari penyelenggara pemilu.

"Kami pernah memberi bantuan kursi roda ke penyandang disabilitas, namun ternyata rumah mereka dekat dengan tepi jurang. Jadi, ini masih harus dipikirkan bersama untuk kehidupan disabilitas yang lebih layak dan baik," ujar Risma.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya