Liputan6.com, Jakarta - Debat Calon Presiden (Capres) sesi kedua akan dilangsungkan pada Minggu 7 Januari 2023. Diketahui, tema yang akan diangkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) kali ini yaitu terkait Pertahanan.
Menanggapi hal tersebut, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku sudah siap. Dia mengaku sudah berkonsultasi dengan timnya, salah satunya Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa yang masuk ke dalam struktur Tim Pemenangan Nasional (TPN).
"Oh kita bertemu tim memang terus menerus, jadi banyak masukan," ujar Ganjar Pranowo saat berkampanye di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Advertisement
Ganjar menambahkan, pihaknya juga sudah mendapat inventarisasi masalah dari pihak Komisi I DPR RI yang membidangi masalah pertahanan dan politik luar negeri mulai dari alutsista hingga hubungan dengan organisasi dunia dimana Indonesia tergabung sebagai anggota, seperti G20 dan G7.
"Jadi ini contoh ya, ada problem-problem di perbatasan, ada problem perang bagaimana menempatkan Indonesia, ada problem pengungsi seperti hari ini. Jadi sudah disiapkan (materi debat), Insya Allah siap!," yakin Ganjar.
Soal capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dipercaya lebih menguasai debat capres mendatang, Ganjar tidak mau ambil pusing.
Meski Prabowo Subianto adalah pensiunan militer dan seorang Menteri Pertahanan, namun menurut Ganjar, bicara soal debat adalah bagaimana dapat menyampaikan gagasan, visi misi dalam eksekusinya jika menjadi kepala negara.
"Saya sangat optimis,kalau soal menguasai debat keputusannya sesuai tidak? Kan kita tidak bisa lagi berbicara pertahanan tapi belinya pesawat bekas," sindir Ganjar menandasi.
Sepakat dengan Mahfud Md, Ganjar Pastikan Posisi Wapres Bukan Sebagai ‘Ban Serep’
Sebelumnya, Calon Presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengaku telah sepakat dengan dan cawapres Mahfud MD terkait tugas presiden dan wakil presiden (wapres) jika mereka terpilih di Pemilu 2024.
Menurut Ganjar, sejak awal dirinya dan Mahfud sudah membahas skala prioritas dari tugas dan tanggjung jawab sesuai kewenangan masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.
"Maka dalam relasi saya dengan Pak Mahfud, kami malah deal dari awal apa saja yang akan menjadi prioritas tugas presiden dan wapres," ungkap Ganjar, dalam kunjungan di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat 29 Desember 2023.
Dia menjelaskan, untuk masalah kepastian hukum, pendekatan hukum, reformasi hukum, akan menjadi prioritas tugas Mahfud sebagai wakil presiden. Ganjar meyakini, sektor tersebut merupakah keahlian dari Mahfud yang mampu meringankan tugas-tugasnya sebagai presiden.
"Buat saya, ini meringankan saya sebagai presiden, karena Pak Mahfud akan konsentrasi di urusan ini. Tapi bukan berarti wapres itu akan menentukan dan memutuskan sendiri, beliau bertanggung jawab untuk kemudian disampaikan kepada presiden, dan presiden yang akan memutuskan untuk jadi kebijakan," ucap Ganjar.
Menurut Ganjar, membangun relasi yang baik antara presiden dan wakil presiden sejak awal pencalonan untuk kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) sangat penting. Sebab bukan hanya menempatkan cawapres sebagai mitra yang sama-sama berjuang dengan capres dalam kontestasi Pilpres, tetapi juga dapat menghapus stigma wapres adalah ‘ban serep’ presiden.
"Jangan ada anggapan bahwa wapres hanya sekedar ban serep, nganggur. Saya tidak. Jadi ada banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan wapres sebagai pendamping presiden," tegas Ganjar.
Advertisement
Mencontoh Sikap Ma’ruf Amin
Ganjar menilai, Wapres Ma'ruf Amin yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini pun sudah melakukan tugas yang luar biasa.
Dia mencontohkan, satu konsentrasi Wapres Ma'ruf Amin adalah pada bidang pelayanan publik yang menjadi kebijakan pemerintah pusat untuk diterapkan di daerah.
"Saya kira pak Wapres (Ma’ruf Amin) saat ini pun sangat luar biasa. Reformasi birokrasi ditangani, kemudian pelayanan publik juga ditangani, kami sering diundang soal itu," Ganjar menandasi.