Awali Debat Capres, Anies Baswedan Singgung Alutsista Bekas dan Food Estate

Menurut Anies, pertahanan saat ini bukan hanya kekuatan militeristik. Ini berkaca dari kasus Covis -19 yang melanda dunia sejka 2020-2022 dimana 160 ribu orang meninggal dunia.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 07 Jan 2024, 19:50 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2024, 19:50 WIB
Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Anies Baswedan langsung menyingung program Kementenrian Pertahanan saat mengawali Debat Capres tiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Beberapa program Kemhan menjadi sasaran tembak Capres nomor urut 1 ini.

Anies mengawali debat dengan membacakan visi-misi yang diusung dia dan pasangannya, Muhaimin Iskandar. Debat kali mengambil tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. 

Menurut Anies, pertahanan saat ini bukan hanya kekuatan militeristik. Ini berkaca dari kasus Covis -19 yang melanda dunia sejka 2020-2022 dimana 160 ribu orang meninggal dunia.

Bukan hanya itu, serangan juga terjadi di sistem siber kita yaitu komputer jaringan dan telepon genggam yang terhitung sebanyak 180 juta serangan siber.

Belum lagi kasus perdangan perempuan dan anak yang ada di Indonesia dan juga perdagangan narkotika dengan angka paparan sebanyak 4,8 juta orang. Anies juga menyinggung kasus pencurian ikan dan pasir. 

"Dan itu pedih sekali," kata Anies.

 

Food Estate

Banyaknya kasus pertahanan dan keamanan, menurut Anies, menunjukan Indonesia kebobolan. Ironisnya lagi Kementerian Pertahanan pun menjadi bulan-bulanan Hacker. Menjadi ironis karena anggaran Kemhan sebesar Rp 700 triliun tidak mampu menjaga kedaulatan negara.

"Dan Rp 700 triliun angaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan, justru untuk membeli alutsista bekas," kata Anies,

Sementara itu, dia melanjutkan, tentara Indoensia kita tidak memiliki rumah dinas dan di sisi lain kementerian di bawah Presiden Jokowi memiliki lebih 340 ribu hentar tanah. 

"Food etstate singkoin yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan," beber Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya