Yenny Wahid Tegaskan NU Netral di Pilpres 2024: Kita Punya Komitmen Jaga Persatuan-Kesatuan

Yenny Wahid menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) secara organisasi dipastikan bersikap netral dan tidak memberikan dukungan kepada tiga kandidat calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di Pemilu 2024.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Jan 2024, 16:46 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2024, 16:46 WIB
Putri dari Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Yenny Wahid.
Putri dari Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Yenny Wahid. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) secara organisasi dipastikan bersikap netral dan tidak memberikan dukungan kepada tiga kandidat calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di Pemilu 2024.

Yenny mengatakan, dirinya pun telah mengambil cuti sejak ditunjuk menjadi Dewan Penasihat TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"NU memang netral. NU harus netral dalam politik praktis. Kalau seperti saya, saya cuti sementara supaya saya bisa kampanye. Jadi saya ga bawa organisasi," kata Yenny Wahid di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, (20/1/2024).

Yenni mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, NU memiliki komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, NU tidak akan mengerahkan struktur dan mendukung pasangan calon apa pun dalam Pilpres 2024.

"Kita tidak mengerahkan struktur tidak mengerahkan apapun untuk kepentingan paslon apapun kita menjaga marwah NU," ucap dia.

 

Berdiri di Belakang Semua Paslon

Datangi Ponpes di Cirebon, Yenny Wahid: Lulusan Ma'had Aly Masih Belum Diakui
Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Meski bersikap netral, Yenny mengatakan bahwa NU akan berdiri tegak di belakang semua pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden. NU juga akan mengingatkan pemimpin negeri ini, siapa pun pemimpinnya agar selalu berjuang untuk kepentingan masyarakat.

“Pesan kita, NU mempunyai komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Warga NU siap untuk menjaga kerukunan di tengah masyarakat untuk selalu melakukan upaya-upaya menyebarkan kebaikan dan selalu mendoakan bangsa dan negara,” kata Yenny.

Di sisi lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga memastikan, peringatan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) sama sekali tidak bermuatan politik.

Hal itu disampaikan Khofifah usai menghadiri acara tersebut di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, (20/1/2024).

Tak dipungiri, kata Khofifah Harlah Ke-78 Muslimat NU memunculkan pelbagai komentar publik, termasuk soal tudingan adanya politisiasi.

Tak Ada Atribut yang Berhubungan dengan Politik

Namun, Khofifah memastikan, selama acara berlangsung sama sekali tidak ada atribut-atribut yang berhubungan politik. Khofifah mempersilahkan masyarakat mengecek, begitu pun pada saat para undangan memberikan ceramah.

"Ya kalo orang mau menduga siapa yang bisa menutup dugaan dugaan itu, apa yang ada didalam prosesi ini, apa ada simbol simbol apa ada logo logo atau ada apa yang patut diduga? Yang kalo misalnya tausiah islam, isinya bagaimana orang ini baik baik baik gitu," ujar dia.

"Kemudian tausiah NU, saya rasa ndak ada sesuatu yang patut dicurigai, kecuali yang memang hatinya curiga," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya