Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, berkomitmen mendukung juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono, yang saat ini tengah menghadapi kasus hukum di kepolisian.
Ganjar meminta kekuasaan tidak ditunjukan semena-mena terhadap rakyat.
Capres yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura itu mengaku beberapa hari ini menerima banyak cerita tidak mengenakan, khususnya terkait Aiman Witjaksono yang merupakan jurnalis nonaktif.
Advertisement
Aiman, kata Ganjar, diperiksa mulai dari siang sampai tengah malam. Tidak hanya itu, handphone-nya juga disita oleh polisi.
"Handphone-nya disita, padahal dia masih diperiksa sebagai saksi. Maka menurut saya tidak fair," ujar Ganjar Pranowo usai menghadiri kampanye di Stadion Bima, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Ganjar siap mendukung dan mendampingi Aiman yang dilakukan pemeriksaan di kepolisian.
Sebelumnya, Ganjar turut memberikan pendampingan kepada Falti Hutabarat yang diperiksa Bareskrim Polri atas sangkaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Maksud saya, jangan sampai kekuasaan ditunjukkan semena-mena seperti ini," ucap Ganjar.
Ganjar mengingatkan bahwa masyarakat mempunyai hak kebebasan untuk mengekspresikan dan tidak merasa takut jeratan hukum yang semena-mena. Menurutnya, penyampaian pendapat yang diekspresikan dapat disesuaikan dengan fakta di lapangan.
"Karena fair-nya, bisa dilihat dalam praktik lapangan," kata Ganjar.
Berkaca pada kasus Aiman Witjaksono, menurut Ganjar, apabila tidak sepakat dengan penyampaian yang diberikan Aiman dalam konteks jurnalis, dapat menggunakan hak jawab, bukan pidana. Karena itulah Ganjar menegaskan akan mendampingi dan memperjuangkan Aiman untuk mengungkap hal yang sebenarnya.
"Saya senang Aiman siap menghadapi itu," kata Aiman.
Aiman Diperiksa Polisi
Sebelumnya, jurnalis nonaktif yang kini menjadi juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan penyebaran hoaks tentang aparat kepolisian tidak netral pada pemilu 2024. Dia diperiksa di Polda Metro Jaya, Jumat (26/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Aiman kembali mempertanyakan alasan polisi masih menindaklanjuti laporan tersebut. Menurut Aiman, isu netralitas aparat penegak hukum ramai dibahas oleh publik selama tahapan pemilu 2024.
"Justru malah saya yang menyampaikan, mengingatkan itu, malah diproses pidana. Ini hal yang tentunya menjadi pertanyaan. Tidak hanya bagi saya, tapi juga banyak publik," kata Aiman di Polda Metro Jaya, Jumat (26/1/2024).
Aiman kemudian menyinggung beberapa media massa yang juga mengungkit masalah netralitas aparat penegak hukum dalam pemilu 2024. Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah media-media ini dituding menyebarkan berita bohong seperti yang dituduhkan kepadanya.
"Tentu jawabannya kan tidak," ucap Aiman Witjaksono.
Advertisement
Aiman Merasa Aneh jika Kasusnya Dilanjutkan Polisi
Karena itu, Aiman heran bila proses hukum yang menimpa dirinya terus dilanjutkan. Kendati, Aiman menegaskan, sebagai warga negara yang baik, dia siap terus mengikuti proses hukum.
"Dan saya yakin juga para penyidik, para pejabat di Polda Metro Jaya, sudah tentu di lingkup kepolisian, profesional menghadapi peristiwa ini," ujar Aiman Witjaksono.
"Sehingga hal-hal seperti ini tentunya ini menjadi catatan juga untuk publik bahwa ini kritik, bukan seharusnya pada proses pidana," sambung Aiman.