Polda Metro Jaya Sebut Ada 53 TPS Pemilu 2024 Masuk Kategori Sangat Rawan di Wilayah Hukumnya

Polda Metro Jaya memetakan setidaknya ada 1.548 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tergolong rawan untuk pelaksanaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

oleh Devira PrastiwiAdy Anugrahadi diperbarui 30 Jan 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 16:15 WIB
Target Distribusi Logistik Hasil Pemilu
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mengecek kotak logistik hasil Pemilu 2019 di Kecamatan Menteng, Jakarta, Kamis (18/4). KIP menargekan distribusi logistik hasil pemilu dari TPS ke tingkat PPK di daerah selesai dalam sehari dan dilanjutkan rekapitulasi pada 19 April. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya memetakan setidaknya ada 1.548 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tergolong rawan untuk pelaksanaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Sementara itu, 53 TPS lainnya masuk kategori sangat rawan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto. Dia mengatakan, total TPS di wilayah hukum Polda Metro Jaya ada 65.495 TPS.

"Sebagai evaluasi kita bersama bahwa personel Polda Metro Jaya akan melaksanakan BKO penugasan dalam rangka mengamankan setidaknya 65.495 TPS," ujar Suyudi, Selasa (30/1/2024).

"Yang mana TPS tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu TPS kurang rawan 63.854 TPS, TPS rawan 1.548 TPS, dan TPS sangat rawan 53 TPS," sambung dia.

Suyudi mengatakan, anggotanya harus serius menjalankan tugas dan tanggungjawab di TPS. Menurut dia, tidak semua wilayah yang diamankan dalam situasi dan kondisi baik.

"Belum tentu, bisa yang terpencil, jauh dari pemukiman masyarakat tapi yang pasti rekan-rekan akan berada di sebuah TPS yang harus diamankan, jangan apatis, dilihat kiri kanannya," ucap dia.

Suyudi menilai, sejauh ini tahapan-tahapan Pemilihan Umum atau Pemilu yang sudah dilalui berjalan baik dan beberapa hari ke depan akan menyambut pemungutan suara. Dirinya menaruh harapan penuh kepada anggota yang ditugaskan.

"Kalau Pemilu tidak sukses, itu adalah salah kita semua sebagai stakeholder dalam mengawal pesta demokrasi 2024," jelas dia.

 

Dibagi Beberapa Kategori

132 TPS di Jakarta Utara Diprediksi Tidak Aman
Ilustrasi: Persiapan Pemilu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kepolisian dalam hal ini mengklasifikasikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi beberapa kategori yakni kurang rawan, rawan, dan rawan. Penilaiannya berdasarkan kondisi dan situasi.

"Dinilai dari kriteria pertimbangan kondisi geografis dan kondisi sosial demografi. Itu pertimbangannya," terang Ade Ary.

Sehingga, pelaksanaan apel pengecekan guna mengetahui kesiapan personel dalam mengidentifikasi kerawanan dan gangguan kamtibmas yang akan terjadi di lokasi pengamanan TPS-nya.

"Kemudian diharapkan mampu bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, dengan seluruh stakeholder agar pelaksanaan pengamanan TPS, pemungutan suara, dan pemilihan itu berlangsung dengan aman," ujar dia.

Ade mengatakan, Polda Metro Jaya mengimbau mari sama-sama bekerja sama untuk mewujudkan situasi yang lebih kondusif jelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Saat ini sudah kondusif, sudah sangat baik atas kerja sama dan dukungan dari semua pihak, tolong ini sama-sama kita pertahankan. Bapak Kapolda Metro Jaya menyampaikan, Polda Metro Jaya siap mengamankan rangkaian kegiatan pemilu ini dan mengajak seluruh stakeholder bekerja sama," tandas dia.

 

Wejangan Wakapolda Metro Jaya ke Petugas Penjaga TPS Pemilu 2024

Dua TPS di Tangerang Selatan Lakukan Pencoblosan Ulang
Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak saat pemungutan ulang Pemilu 2019 di TPS 49 Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (24/4). Pencoblosan ulang dilakukan lantaran ditemukannya pelanggaran oleh Bawaslu saat pemilu serentak pada 17 April 2019 lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suyudi Ario Seto pimpin apel gelar pasukan pengecekan petugas BKO pengamanan TPS pada hari ini, Selasa (30/1/2024). Dalam kesempatan itu, Suyudi ingatkan anggota tetap menjaga profesionalitas dalam bekerja.

"Saya mengingatkan kepada seluruh personil yang sudah senior, jangan underestimate, jangan terlena, tetap laksanakan tugas sesuai pembagian tugas yang sudah diberikan sehingga kehadiran kita di setiap lokasi terlihat oleh masyarakat dan dapat mengamankan jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara sampai dengan selesai dalam situasi yang aman dan kondusif," kata Suyudi dalam sambutan, Selasa.

Suyudi mengakui personil yang ditugaskan tidak semua mempunyai pengalaman yang cukup dalam melakukan pengamanan pemilu saat ini.

Karena itu, Suyudi mengatakan personel diharapkan betul-betul memperhatikan keperluan dan kebutuhan baik pakaian hingga logistik pangan serta memahami cara bertindak selama di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Kita juga perlu mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas sebelum, pada saat, dan setelah perhitungan suara dilakukan. Segeralah laporkan setiap perkembangan situasi kepada pimpinan jika terjadi peningkatan eskalasi di lapangan dan jangan sampai melakukan tindakan yang berlebihan atau excessive power," ujar dia.

Suyudi mengatakan, Polri juga harus berkoordinasi dan kolaborasi dengan TNI, stakeholder terkait, serta elemen masyarakat.

"Ini sangat diperlukan pada aplikasi pengamanan di lapangan untuk meredam naiknya suhu politik di lokasi TPS yang kita amaankan. Analisa dan mapping TPS tempat kita bertugas. Pahami kerawanan dan potensi gangguan di setiap lokasi TPS tersebut," ujar dia.

"Koordinasi selalu dengan petugas di TPS jangan lakukan langkah-langkah yang kontraproduktif yang dapat menyudutkan institusi," imbuh Suyudi.

 

Apel Gelar Pasukan Pengamanan TPS, Wakapolda Metro Minta Anggotanya Jaga Netralitas

Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara Pemilu 2024
Di Area TPS juga disediakan kursi untuk antri pemilih, dan ada juga tempat duduk khusus kelompok prioritas, misalnya lansia dan difabel. (merdeka.com/Imam Buhori)

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suyudi Ario Seto meminta anggotanya untuk menjaga integritas dan netralitas selama pelaksanaan Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Suyudi saat pimpin apel gelar pasukan pengecekan petugas BKO pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya pada hari ini, Selasa (30/1/2024).

"Pesan saya untuk tetap menjaga netralitas kita dengan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan kita kepada keberpihakan ke salah satu paslon atau parpol. Hindari juga tempat yang sekiranya adalah bagian dari unsur pemenangan salah satu paslon," kata Suyudi.

"Cermati di mana anggota sekalian menginap atau sekedar duduk minum kopi dan jangan bicara yang mengarahkan dukungan atau menjatuhkan elektabilitas salah satu paslon atau parpol," sambung Suyudi.

Suyudi menyampaikan, masing-masing personel harus memahami tugas dan tanggung jawab yang diembannya, serta memahami rangkaian prosedur dan keamanan di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga ke Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Surat dan kotak suara yang ada, yang mana selain di TPS juga diberikan pengawalan dan pengamanan surat dan kotak suara dari TPS ke TPS, dan TPS sampai akhir di kantor KPU RI," ucap dia.

Suyudi mengingatkan setiap anggota yang melaksanakan penugasan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memperhatikan penampilan mulai dari seragam sampai atribut. Marwah institusi tercermin dari etika dinas dan profesionalitas tugas.

"Oleh karena itu, beri yang terbaik kepada masyarakat sehingga keberadaan kita di tengah masyarakat dapat dirasakan dengan positif. Semoga pemungutan dan perhitungan suara di wilayah hukum Polda Metro Jaya senantiasa aman dan damai," tandas dia.

Infografis Menteri Ikut Pemilu 2024 dan Pilpres 2024, Ini Aturan Kampanyenya. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menteri Ikut Pemilu 2024 dan Pilpres 2024, Ini Aturan Kampanyenya. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya