Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat mendukung langkah yang diambil Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghilangkan tampilan grafik atau diagram perolehan suara sementara Pemilu 2024, baik untuk pilpres maupun pileg.
Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan alasannya, lantaran angka perolehan suara dalam diagram Sirekap KPU tersebut belum valid dan justru bisa menimbulkan persepsi kecurangan.
Baca Juga
"Lebih baik begitu jika memang data di grafik itu, grafik di data suara itu belum valid, karena itu malah bisa mengundang interpretasi berbeda nanti dianggap pengkaburan atau upaya kecurangan, jadi memang kalau KPU belum mampu menampilkan data yang valid ya jangan ditampilkan," katanya lewat pesan suara, Rabu (6/3/2024).
Advertisement
Lebih jauh, Zaky sangat menyayangkan bahwa seharusnya formulir C1 bisa secepatnya diunggah ke Sirekap. Sebab, ia mencermati di pekan pertama setelah pemilu berlangsung, masih sangat minim hasil C1 yang di-upload.
"Misalnya contoh di dapil kami Kalimantan Barat kami sudah menandai beberapa daerah yang sangat rawan sekali terjadi penggelembungan suara dam kecurangan, nah itu tidak di-upload-upload C1-nya dalam minggu pertama di Sirekap," ujarnya.
"Kita enggak pernah tahu dalam seminggu itu bisa dilakukan apa, karena kalau sudah di-upload ke Sirekap kan berarti sudah jelas inilah suara yang sebenarnya yang tidak di utak atik dari lapangan," ucapnya.
Â
KPU Hilangkan Diagram Perolehan Suara di Sirekap
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak lagi menampilkan grafik atau diagram data perolehan suara sementara Pilpres dan Pileg 2024. KPU hanya menampilkan bukti otentik atau data dari TPS.
Situs pemilu2024.kpu.go.id tidak lagi menampilkan grafik data perolehan suara Pilpres dan Pileg. Dalam website tersebut hanya terdapat foto formulir model c hasil plano. Sebelumya, situs di situs KPU menampilkan grafik data persentase perolehan suara Pilpres 2024 maupun Pileg.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Merdeka.com
Advertisement