Sikapi Hasil Pilpres 2024, Anies: Kami Tak Biarkan Penyimpangan Demokrasi Berlalu Tak Ditantang

Anies menilai, pembiaran atas suatu penyimpangan dapat menjadi catatan buruk bagi generasi di masa depan. Maka itu demokrasi yang sehat harus dikembalikan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Mar 2024, 05:35 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2024, 05:35 WIB
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Nurul Huda, Jalan Cemara, Sunter Agung, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024). (Foto: Liputan6.com/Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menyikapi hasil Pilpres 2024 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Dimana pasangan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto-Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemenang.

Anies menegaskan, pihaknya tidak akan diam atas segala bentuk penyimpangan demokrasi yang terjadi di Pemilu 2024. Dia memastikan, penyimpangan tersebut bakal ditantang.

"Kami tegaskan di sini kami tidak ingin membiarkan penyimpangan atas demokrasi itu berlalu tak ditantang," kata Anies secara daring melalui akun YouTube Anies Baswedan, Rabu (20/3/2024) malam.

Anies menilai, pembiaran atas suatu penyimpangan dapat menjadi catatan buruk bagi generasi di masa depan. Maka itu demokrasi yang sehat harus dikembalikan.

"Bila penyimpangan pelanggaran dibiarkan, dia menjadi kebiasaan. Bila kebiasaan dibiarkan, dia menjadi budaya. Kita tidak ingin budaya demokrasi kita penuh dengan ketidaknormalan," ucap Anies.

Lalu, Anies menyinggung kemungkinan pihak AMIN untuk bisa mendapatkan keadilan sangat kecil. Sebab berbagai lembaga penyelenggara Pemilu turut dilumpuhkan untuk mencapai kekuasaa

Dia berbicara, soal petinggi-petinggi penyelenggara Pemilu 2024 yang terlibat penyelenggaraan etik. Mulai dari ketua KPU Hasyim Asyari, hingga Hakim Konstitusi Anwar Usman.

"Berbagai pihak mengatakan ini lembaga lembaga negara yang terkait penyelenggaraan Pemilu terkait penyelenggaraan sengketa telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang sudah terbukti melanggar etik," kata dia.

"Bahkan ada yang ketuanya sudah melanggar kode etik berkali-kali sudah diberikan sanksi berkali-kali tapi tetap saja dibiarkan menjalankan perannya padahal perannya pada kehidupan seluruh bangsa Indonesia," tandasnya.

 

Imbau Pendukung Tak Sikapi Hasil Pemilu dengan Amarah

Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merespons hasil akhir Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum(KPU) RI, pada Rabu (20/3/2024) malam.

Pernyataan sikap disampaikan Anies-Cak Imin secara daring melalui akun resmi YouTube resmi Anies Baswedan. Anies menekankan pada proses Pemilu 2024 yang harus berjalan jujur, adil dan bersih.

"Proses pemilihan itu penting untuk dipastikan terbuka, adil dan bebas dari tekanan, untuk menjamin bahwa semua suara yang memenuhi syarat akan didengar dan dihormati. Proses pemilihan itu penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi, kepercayaan, dan inklusifitas dalam hasilnya," kata Anies.

Anies mengajak, massa pendukungnya tidak dengan amarah dalam menyikapi ketidaknormalan serta segala bentuk penyimpangan yang terjadi di Pemilu 2024. Dia mengimbau, pendukung mengumpulkan bukti untuk dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Langkah yang kita lakukan bukanlah marah-marah dan melakukan agitasi kepada publik, namun langkah kita adalah mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim. Kami ingin negara ini terus membangun kematangan politik, bukan malah mundur mendekati masa pra reformasi," ucap Anies.

Meskipun, bakal ada pihak-yang berusaha menghalangi upaya konstitusional yang bakal ditempuh Timnas AMIN. Namun, lanjut Anies, ketidaknormalan Pemilu 2024 tidak dapat dibiarkan.

"Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi ini berlalu tanpa catatan dan menjadi preseden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I dan II," ujar Anies.

Infografis Tarik Ulur Wacana Hak Angket DPR Kecurangan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tarik Ulur Wacana Hak Angket DPR Kecurangan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya