Nasdem Dukung Anies di Pilgub Jakarta, Duet Anies-Sohibul Dinilai Bisa Kandas

Arfiki mencatat, dengan masuknya NasDem maka yang harus dipertegas adalah bagaimana PKS memperjuangkan duet Anies-Sohibul Iman. Sebab bisa saja, nantinya duet Anies dan Sohibul malah kandas.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Jul 2024, 13:04 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 13:04 WIB
Anies Baswedan bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Sabtu sore (14/7/2018).
Anies Baswedan bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Sabtu sore (14/7/2018).(Doc.PKS)

Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Pernyataan ini disampaikan Sekjen NasDem Hermawi Taslim di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Menanggapi hal itu, Analis Politik Arifki Chaniago menilai keputusan NasDem adalah langkah politik yang mempersempit ruang dari Anies untuk didukung oleh partai politik lain. Sebab dengan hadirnya NasDem, total menjadi tiga partai yang berada di gerbong Anies untuk Jakarta, bersama PKS dan PKB.

"Anies maju di Pilgub Jakarta lebih awal didukung oleh PKB. Baru setelah itu PKS mengunci dengan duet Anies-Sohibul Iman. Upaya tersebut jelas menjadikan peluang Anies didukung oleh partai pendukung Ganjar-Mahfud menjadi kecil," kata Arifki melalui keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).

Arfiki mencatat, dengan masuknya NasDem maka yang harus dipertegas adalah bagaimana PKS memperjuangkan duet Anies-Sohibul Iman. Sebab bisa saja, nantinya duet Anies dan Sohibul malah kandas.

"Kemungkinan duet Anies-Sohibul bisa berubah, karena sulit bagi PKS. Bahkan ada kemungkinan PKS meninggalkan Anies (jika duetnya batal)," pandang pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia ini.

Arifki kemudian menyebut, potensi terbesar PKS tidak lagi sejalan dengan Anies adalah hadirnya tawaran bergabung ke pemerintah Prabowo-Gibran. Sebab saat ini, PKS disebut-sebut tengah intens berkomunikasi dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra dan PSI.

"Yang jelas rencana koalisi Gerindra-PKS dan komunikasi politik PKS-PSI pun juga sedang terbuka. Politik itu dinamis, maka hal itu mungkin-mungkin saja," Arifki menandasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anies Bebas Memilih Calon Wagub di Pilkada Jakarta 2024

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) dan Anies Baswedan (Merdeka/Alma Fikhasari)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) dan Anies Baswedan (Merdeka/Alma Fikhasari)

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pemilihan pasangan untuk bakal calon wagub diserahkan sepenuhnya terhadap Anies. Meski begitu, NasDem berharap Anies tidak menutup diri dengan partai lain dan memilih sosok yang bisa berlayar bersama.

"Jadi sejauh ini masing-masing partai monggo memberikan usulan, tapi setidaknya dua poin yaitu elektabilitas dan soliditas dalam koalisi yang menjadi catatan untuk kemudian ini bisa berlayar bersama," harap Willy kepada awak media di Jakarta Senin (22/7/2024).

Willy mewanti, meski kebijakan memilih wakil di tangan Anies, namun jangan sampai Anies salah pilih dan justru sosoknya jauh dari harapan dan membuat koalisi tidak seirama.

"Jangan kemudian ini menambah keruh atau menjadi resistensi satu dengan lainnya. Tapi kita harapkan ini semakin memperkuat, mempersolid dari koalisi yang terbangun," jelas Willy.


Anies 'Berdarah Biru', Alasan NasDem Tak Usung Kadernya Jadi Wagub Jakarta 2024

Partai NasDem mengklaim siap memberikan dukungan tanpa syarat kepada Anies Baswedan sebagai calon gubernur (Cagub) Jakarta 2024. Tanpa syarat yang dimaksud adalah NasDem tidak memasangkan Anies dengan kadernya sebagai calon wakil gubernur (Cawagub).

Hal ini jelas berbeda dengan sejumlah partai lain, seperti PKS yang mensyaratkan Anies berpasangan dengan Sohibul Iman di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Atau contoh lain seperti Partai Golkar yang menyodorkan Jusuf Hamka kepada Ketum PSI Kaesang Pangarep jika mau maju di Pilgub Jakarta.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Willy Aditya mengatakan alasannya disebabkan Anies sudah memiliki 'darah biru'. Dia mengklaim, Anies adalah representatif NasDem, meski bukan kader.

"Cukup Anies saja, itu sudah representatif. Kan (Anies) darahnya sudah biru juga," kata Willy kepada awak media di Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/7/2024).

Willy mengaku santai terkait siapa pun sosok cawagub nanti, maka dia adalah pilihan langsung dari Anies Baswedan tanpa intervensi NasDem.

Hanya saja, ada dua poin yang menjadi saran NasDem kepada Anies ketika memilih pasangan, yakni pertama elektabilitas dan kedua soliditas dalam koalisi.

"NasDem terserah Mas Anies saja, yang penting yang 2 poin tadi dan kita duduk bersama-sama, ini lah pentingnya dialog, inilah pentingnya musyawarah untuk kemudian kita bisa saling mengisi dan mencari titik temu mencari benang merah," optimis Willy.

Infografis Menakar Peluang Duet Anies dan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menakar Peluang Duet Anies dan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya