Survei LSI: Ridwan Kamil Dinilai Berpengalaman, Pramono Bersih Korupsi

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, pemilih melihat rekam jejak para kandidat untuk menjatuhkan dukungan, seperti Ridwan Kamil yang dinilai berpengalaman di pemerintahan dan Pramono Anung disebut bebas dari korupsi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 19 Sep 2024, 01:05 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 01:05 WIB
Pilkada Jakarta
Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano dipakaikan cukin saat daftar Pilkada Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, pemilih melihat rekam jejak para kandidat untuk menjatuhkan dukungan, seperti Ridwan Kamil yang dinilai berpengalaman di pemerintahan dan Pramono Anung disebut bebas dari korupsi.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyimpulkan hal itu lewat pertanyaan survei kepada responden, yakni apa pertimbangan utama ibu bapak memilih nama tersebut sebagai gubernur.

"Orang yang memilih Ridwan Kamil itu paling banyak alasannya karena berpengalaman di pemerintahan," ujar Djayadi dalam rilis survei, Rabu (18/9/2024).

Untuk Ridwan Kamil, sebanyak 29,1 persen responden memilihnya karena berpengalaman di pemerintahan, sebanyak 20,1 persen sebab sudah ada bukti nyata hasil kerja, serta 10,9 persen lantaran jujur dan bersih dari korupsi.

"Pramono Anung dipilih 15,6 persen karena jujur, bersih dari korupsi, 14,7 persen berpengalaman di pemerintahan, 10,0 persen perhatian pada rakyat," jelas Djayadi.

Sementara untuk Dharma Porengkun dipilih karena 17,4 persen dinilai tegas dan berwibawa, 11,5 persen berpengalaman di pemerintahan, serta 11,5 persen jujur bersih dari korupsi.

"Ridwan Kamil dipilih paling banyak karena dinilai berpengalaman di pemerintahan, Pramono Anung paling banyak karena dinilai jujur, bersih dari korupsi, sementara Dharma Pongrekun paling banyak karena dinilai tegas, berwibawa," kata Djayadi.

Survei LSI ini dilaksanakan pada rentang waktu 6 September hingga 12 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih di Jakarta lewat wawancara tatap muka.

Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20 persen dari total sampel oleh supervisor lapangan, dengan kembali mendatangi responden terpilih atau spot check dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

Metode yang digunakan random sampling dengan margin of error sebanyak kurang lebih 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Survei LSI: Ridwan Kamil-Suswono 51,8%, Pramono-Rano 28,4%, Dharma-Kun 3,2%

Lewat Jalur Independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Jadi Kandidat Ketiga di Pilgub Jakarta 2024
Dharma Pongkrekun dan Kun Wardana adalah satu-satunya bakal pasangan calon yang maju dari jalur independen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil temuan terbarunya perihal elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur (bacagub-bacawagub) di Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya, dari tiga kandidat yang ada, pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono unggul menghadapi dua pasangan lainnya yakni Pramono-Rano serta Dharma-Kun Wardana. 

"Dalam simulasi tiga pasangan calon, Ridwan Kamil dan Suswono meraih elektabilitas 51,8%. Sementara Pramono Anung-Rano Karno dipilih oleh 28,4% responden. Dalam survei ini, pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana dipilih 3,2% responden," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan saat memaparkan hasil surveinya secara daring, Rabu (18/9/2024). 

Meski pasangan RK-Suswono unggul, namun Djayadi mencatat masih ada sekitar 3,9% responden yang belum memilih atau tidak memilih ketiganya. Sementara, sebanyak 12,8% responden mengaku masih berstatus bingung atau undecided voters.

Djayadi memparkan, lewat survei LSI kali ini, terungkap, pemilih RK-Suswono dan Pramono-Rano merupakan pemilih yang sulit mengubah pilihan. Artinya, mereka sudah yakin akan menetapkan hati hingga hari pencoblosan pada November mendatang.

"Terdapat 63% pemilih RK-Suswono yang kecil kemungkinan atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannya. Hanya 35,5% yang kemungkinan besar mengubah pilihan," jelas Djayadi.

"Kemudian di kalangan pemilih Pramono-Rano, terdapat 61,8% yang kecil kemungkinan atau hampir tidak mungkin mengubah pilihan, dan 37,3% lainnya masih mungkin berubah," imbuh dia. 

Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya