Liputan6.com, Jakarta - Menjelang penetapan nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta digeruduk massa pendemo yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta.
Pantauan Liputan6.com, puluhan pendemo berbaju putih itu membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”. Mereka hanya bisa menyuarakan pendapat di samping Kantor KPU, sebab jalan depan kantor penyelenggara pemilu itu sudah steril dan dijaga polisi.
Baca Juga
Perwakilan JRMK, Andi Apriyandi menyatakan gerakan coblos tiga paslon dan golput adalah bentuk protes rakyat yang selama ini tidak didengar suaranya saat pemilihan paslon.
Advertisement
“Golput sebagai protes rakyat. Pilkada adalah momen penting bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang mampu mengelola kota dengan baik dan mendengar suara rakyat, terutama warga miskin kota,” kata Andi di depan KPU Jakarta, Senin (23/9/2024).
Andi menyebut, seharusya, Pilkada menjadi ajang adu gagasan dan visi, di mana rakyat bisa memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah warga.
“Masalah seperti warga Kampung Bayam yang mash terhambat aksesnya ke Kampung Susun, warga Kampung Gang Lengkong yang terancam digusur oleh perusahaan, dan pedagang keil di Ancol yang menghadapi ancaman pencabutan izin usaha mereka. Namun, harapan ini pupus melihat apa yang terjadi di Pilkada Jakarta 2024,” kata dia.
Menurut Andi, Pilkada Jakarta hanya jadi permainan elite dan tidak mampu memunculkan calon yang dibutuhkan Jakarta.
“Alih-alih menjadi ajang demokrasi yang sehat, Pilkada Jakarta malah jadi permainan politik para elite. Partai-partai yang seharusya bisa memunculkan banyak calon untuk rakyat, justru membentuk koalisi besar di belakang satu calon, menjegal munculnya calon potensial lain,” kata dia.
“Pilkada akhirnya hanya jadi alat bagi para elite untuk melanggengkan kekuasaan, bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kecil,” sambungnya.
Kebutuhan Rakyat Miskin Tak Jadi Prioritas
Menurut JRMK, kebutuhan dan masalah rakyat miskin kota Jakarta, seperti perumahan layak, ancaman penggusuran, dan kesempatan usaha, tidak menjadi perhatian utama dalam proses politik ini.
“Kami dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta menyatakan Golput sebagai sikap politik kami. Kami menolak sistem politik yang hanya melayani kepentingan elite dan tidak mendengarkan rakyat. Sebagai bentuk protes, kami akan menggunakan hak suara kami dengan cara mencoblos semua pasangan calon di surat suara,” tegasnya.
“Ini adalah simbol perlawanan kami terhadap Pilkada yang hanya memberi pilihan semu dan tidak berpihak pada rakyat,” sambunya.
Andi menyadari, meski secara hukum suara Golput tidak mempengaruhi hasil Pilkada, pihaknya yakin bahwa tingginya jumlah surat suara tidak sah akan menunjukkan bahwa gubernur terpilih tidak mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat.
“Ini akan menjadi pesan tegas bahwa rakyat tidak percaya dengan proses Pilkada yang sudah dikuasai oleh elite, bukan oleh rakyat,” pungkasnya.
Advertisement
Pengambilan Nomor Urut
Sebelumnya, sebanyak tiga pasangan calon calon gubernur dan wakil gubernur akan berkontestasi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Mereka adalah Pramono Anung-Rano Karno; Ridwan Kamil-Suswono; Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
Penetapan ketiga paslon tersebut sebagai peserta Pilgub Jakarta sudah dilangsungkan Minggu, 22 September 2024kemarin. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Wahyu Dinata menyampaikan, penetapan dilangsungkan usai pihaknya menggelar rapat pleno tertutup.
“KPU DKI Jakarta menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang memenuhi syarat. Keputusan ini akan mulai ditetapkan Jakarta, 22 September 2024,” kata Wahyu di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Minggu 22 September 2024.
Terkait rangkaian kegiatan selanjutnya, Komisioner KPD Jakarta Astri Megatari saat dikonfirmasi terpisah menjelaskan bahwa akan ada penetapan nomor urut setiap pasangan calon yang dilakukan pada Senin 23 September 2024 malam ini.
“Hari ini kami akan mengadakan pengundian nomor urut pukul 7 malam di Kantor KPUD Jakarta,” kata Astri kepada awak media, seperti dikutip Senin (23/9/2023).
Astri memastikan, ketiga pasangan calon akan datang pada kegiatan yang berlangsung pada malam hari ini.