Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta yang mempertemukan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, meliputi Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel), dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana tengah menjadi perhatian masyarakat Tanah Air.
Menariknya, Pilkada Jakarta 2024 disorot bukan semata karena kandidat pasangan calon (Paslon) gubernur atau wakil gubernur yang bersaing. Ada sejumlah faktor lain, seperti dukungan sejumlah tokoh, semisal Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan.
Baca Juga
Anies secara resmi telah menyatakan dukungan kepada Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan dukungan disampaikan Anies di saat-saat akhir masa kampanye.
Advertisement
Sokongan dari Anies kepada Pramono-Rano membuat banyak pihak berspekulasi soal besarnya dukungan yang bakal diterima dari ‘Anak Abah’ panggilan untuk pendukung Anies. Lalu, kemana arah dukungan Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024?
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, permintaan Anies kepada pendukungnya untuk memilih Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta adalah bentuk tegas posisi politik Anies untuk memenangkan Pramono-Rano.
“Jadi ketika dalam Pilkada Anies meminta kepada pendukungnya untuk mendukung no 3 itu, Anies saya kira menegaskan Anies tak lagi abu-abu, Anies memastikan berjuang bersama Pram dan Rano Karno,” kata Adi kepada Liputan6.com, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Meski begitu, Adi menilai arah suara Anak Abah, diyakini juga ditentukan dari bagaimana rebutan politik yang dilakukan oleh mesin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendukung Paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono dan Anies. Sebab, pendukung Anies tak bisa dilepaskan dari PKS.
“Karena kalau mau jujur melihat Anies itu ya hampir identik dengan mesin politik PKS. Makanya, di sisa waktu yang ada ini, mana yang lebih kuat mesinnya, apakah lebih kuat mesin politik PKS atau kah mesin politik Anies Baswedan,” jelas Adi.
Anies dan PKS Punya Basis Kuat
Menurut Adi, baik Anies dan PKS mempunyai basis yang kuat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sehingga, adu kuat antara Anies dan PKS di Pilkada Jakarta 2024 bisa dilihat dari dua wilayah ini.
“Pemilih-pemilih Anies yang loyal, yang strong, pemilih-pemilih ideologis Anies, ya pasti ikut Anies memenangkan Pram-Rano. Tapi pemilih Anies yang lebih dekat ke PKS atau partai-partai yang lain, akan ke kubunya RK dan Suswono,” ungkap Adi.
Intinya, lanjut Adi ‘Anak Abah’ merupakan pemilih Anies di Pilpres 2024 dan Pilgub 2017 yang juga identik dengan PKS, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan NasDem.
Termasuk, organisasi masyarakat (Ormas) Betawi hingga kelompok-kelompok Islam, semacam Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), hingga mereka yang pernah tergabung dalam aksi 212.
“Oleh karena itu per hari ini melihat Anak Abah itu adalah pendukung Anies yang pemilih-pemilihnya melintasi lintas partai politik tertentu yang pilihan Pilkadanya mengikuti pilihan Anies untuk Pram dan Rano Karno,” kata Adi.
Advertisement