Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) berdiri setelah hancurnya rezim Soeharto. Kelahiran partai dari rahim gerakan reformasi ini disaksikan 50 tokoh nasional yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA), termasuk di antaranya mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais.
Partai yang dideklarasikan pada 23 Agustus 1998 ini memiliki azas 'Ahlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam'. Sejalan dengan azas tersebut, PAN bertumpu pada moral agama, kemanusiaan, kemajemukan, dan menganut prinsip nonsektarian serta nondiskriminatif.
Setahun setelah berdiri, partai yang sempat diberi nama Partai Amanat Bangsa ini langsung mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 1999. Pada pemilu perdananya, PAN berhasil masuk ke dalam lingkaran lima besar dengan total 7.528.956 suara (7,12%). Meski sempat keluar dari lima besar pada Pemilu 2004, PAN berhasil mempertahankan posisi lima besar pada 2009 dan 2014.
Advertisement
Pada Pemilu 2019, PAN optimistis mendapatkan minimal 80 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Angka ini naik hampir dua kali lipat dibanding Pemilu 2014.
Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN yakin angka ini dapat diraih, melihat hasil survei sejumlah lembaga, PAN dinyatakan memperoleh 58,8% suara dan unggul di 10 provinsi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dukung Prabowo
Partai yang mendapat nomor urut 12 dalam Pemilu 2019 ini mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Keputusan ini sempat goyah saat Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno terpilih menjadi pasangan Prabowo.
Padahal, salah satu putusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN adalah mencalonkan Zulkifli Hasan menjadi cawapres pendamping Prabowo. Akan tetapi, pada akhirnya PAN tetap setia berkoalisi dengan Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Prabowo-Sandiaga.
Advertisement