PDIP Ajak Caleg Artis Keliling Museum, untuk Apa?

Salah satu yang dipilih adalah Museum Kebangkitan Nasional, di Jakarta Pusat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Sep 2018, 12:27 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 12:27 WIB
PDIP Ajak Caleg Artis Keliling Museum
PDIP Ajak Caleg Artis Keliling Museum (Liputan6.com/Putu Merta)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hari ini mengajak para calon anggota legislatif dari kalangan artis dan budayawan untuk berkeliling ke museum. Salah satu yang dipilih adalah Museum Kebangkitan Nasional, di Jakarta Pusat.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah, mengatakan, acara yang diberi nama Field Trip Kebangsaan itu, meyakini dengan dihadirkannya caleg dari kalangan artis, yang kesehariannya dijadikan role model oleh masyarakat, bisa menyampaikan pesan secara luas.

"Dengan Field Trip Kebangsaan yang kita laksanakan hari ini di Gedung STOVIA (Museum Kebangkitan Nasional), teman-teman bisa mengupload di dalam media sosialnya," ucap Basarah di lokasi, Selasa (25/9/2018).

Dia menuturkan, dengan pesan yang disampaikan, tidak hanya menyampaikan perjuangan bangsa dari satu sudut pandang saja.

"Untuk mengingatkan kepada bangsa Indonesia, bahwa Indonesia punya sejarah yang amat panjang. Di bulan September di era orde baru, biasanya kita diputarkan film G 30 S PKI. Itu adalah contoh sejarah dimana pemimpin bangsa kita berkonflik," jelas Basarah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Belajar Politik dengan Sejarah

"Bangsa Indonesia perlu dihadiri narasi sejarah, pendahulu bangsa kita ini dimulai dengan membangun persatuan bangsanya. Jadi selain narasi sejarah konflik, rakyat Indonesia perlu dihadiri narasi sejarah, dimana pendahulu bangsa kita sudah memberi contoh, keluar dari perangkap politik devide et impera Belanda," ungkap Wakil Ketua MPR RI ini.

Dia menuturkan, jika memang ada narasi politik yang positif dikabarkan ke masyarakat, maka harus segera dilakukan.

"Kalau ada narasi-narasi politik yang bisa kita kabarkan kepada rakyat selain narasi negatif seperti konflik G 30 S PKI dan lainnya, maka kita hadirkan narasi politik yang positif, tone yang positif," pungkas Basarah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya