Pesan Megawati Jelang Pencoblosan Pemilu 2019

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 16 Apr 2019, 14:54 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 14:54 WIB
Putu Merta/Liputan6.com
Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapar internal di Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam pesannya, Mega meminta agar kadernya menjaga tempat pemungutan suara (TPS).

"Dengan menempatkan saksi Partai untuk pemilihan legislatif dan saksi pemilihan presiden-wakil presiden dengan mewujudkan rasa aman bagi rakyat untuk memilih, bebas dari intimidasi," tutur Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Ia mengatakan, menurut Megawati, pemilu serentak harus mengedepankan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Ia juga berpesan agar para kader memastikan pemilu berjalan sesuai dengan demokrasi Pancasila.

Selain itu, Megawati turut meminta kadernya untuk mengajak masyarakat datang ke TPS pada 17 April nanti. Sebab, masyarakat punya hak pilih dan tanggung jawab untuk menentukan pemimpin.

"Galang rakyat agar menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih dengan cermat dan tepat, serta hindari adanya golput," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kenakan Baju Putih

Panen Raya di Indramayu, Megawati Ajak Anak Muda Jadi Petani
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarnoputri memberi sambutan saat menghadiri panen raya padi MSP di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4). Megawati mengajak anak muda mau jadi petani. (Liputan6.com/HO/Iwan)

Megawati juga mengingatkan kadernya agar menggunakan baju berwarna putih saat ke TPS. Selain itu, masyarakat dan kader juga diminta tidak perlu takut akan diintimidasi.

"Siapa pun yang menghalang-halangi penggunaan hak pilih tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran pidana pemilu,” tegasnya.

Hasto menambahkan, Megawati juga meminta agar pihaknya menyiapkan dapur umum secara gotong-royong. Hal ini dianggapnya penting karena pemilihan kali ini akan lebih panjang waktunya.

Nantinya, dapur umum ini akan menyiapkan masakan dengan resep yang sudah disetujui oleh Megawati sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya