Petugas Pemilu di Jember Keguguran karena Kelelahan Awasi TPS

Dari hasil pemeriksaan medis, dokter menyatakan petugas pemilu Dewi Lutfiatun mengalami keguguran karena kelelahan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Apr 2019, 06:42 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 06:42 WIB
Rekapitulasi Suara Pemilu Tingkat Kecamatan
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mencatat hasil perolehan suara Pemilu 2019 pada tingkat kecamatan di Gelanggang Remaja Kelapa Gading, Jakarta, Senin (22/4). PPK mulai melakukan rekapitulasi surat suara dari seluruh TPS di tiap kelurahan di daerah tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jember - Seorang pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) Desa Sruni, Kecamatan Jenggawah, Dewi Lutfiatun, mengalami keguguran. Wanita muda ini keguguran saat proses pengawasan Pemilu 2019.

"Dewi merupakan petugas PTPS 10 Desa Sruni, mengalami keguguran janin berusia tiga minggu," kata anggota Bawaslu Kabupaten Jember, Devi Aulia R, Selasa, 23 April 2019.

Dia menuturkan, pengawas TPS itu mengalami pendarahan sejak penghitungan suara pada Rabu, 17 April 2019 tengah malam. "Pukul 24.00 WIB, itu sudah ada flek. Paginya diperiksakan ke klinik dan masih pendarahan," tutur Devi.

Dari hasil pemeriksaan medis, dokter menyatakan bahwa Dewi Lutfiatun mengalami keguguran karena kelelahan. Wanita muda itu pun harus mendapatkan penanganan medis. Dari hasil pemeriksaan itu, Dewi baru mengetahui telah kehilangan janin bayi pada kehamilan yang kedua ini.

Dewi juga mengaku sedih atas kasus yang menimpa anggotanya ini karena dia sudah 7 tahun menunggu anak yang keduanya.

"Dewi adalah satu dari lima pengawas Pemilu di Jember yang kondisinya drop dalam proses mengawasi Pemilu 2019," katanya.

Dia kemudian merinci kelima orang pengawas yang kondisinya ambruk, yakni dua petugas PTPS di Kecamatan Jenggawah, satu orang pengawas tingkat kelurahan di Kecamatan Kaliwates, satu orang staf Panwas Kecamatan Arjasa, dan satu orang anggota Panwas Kecamatan Wuluhan.

"Ada yang opname, ada yang harus diinfus di rumah, juga ada yang mendapatkan suntikan dari dokter tiap 12 jam," ucap Devi.

 

Petugas Pemilu Tumbang

Petugas KPPS di Semarang Kenakan Pakaian Adat Nusantara
Petugas KPPS berpakaian tradisional menyambut warga yang akan mencoblos di TPS 7 Panggung Lor, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/4). Para petugas mengenakan pakaian khas Nusantara untuk menghibur dan menarik warga dalam memilih di Pemilu 2019. (Liputan6.com/Gholib)

Dengan bertambahnya lima orang pengawas yang ambruk, maka jumlah korban dari panitia penyelenggara dan pengawas pemilu 2019 di Kabupaten Jember bertambah menjadi sembilan orang.

Sebelumnya, empat anggota PPK di Jember, yakni PPK Kalisat, Jenggawah, Sukorambi dan anggota PPK Sumber Baru pingsan dan harus dilarikan ke puskesmas karena kelelahan saat melaksanakan tugas.

Dikonfirmasi terpisah, anggota PPK Jenggawah, Edy Mulyono, menjelaskan, sejak kejadian ambruk, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, langsung menerjunkan tenaga medisnya ke Kantor PPK Jenggawah. Petugas langsung memantau dan menangani setiap panitia penyelenggara dan pengawas pemilu yang sedang bertugas di PPK.

"Bahkan, saksi juga menjalani pemeriksaan serta diberi tambahan vitamin bagi yang membutuhkan. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Sebelumnya ada 1 petugas PTPS keguguran janin dan PPK Jenggawah pingsan, karena kelelahan," ujar pria yang biasa dipanggil Pak Mul ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya