Enam Pertanyaan Ini Wajib Diajukan Sebelum Beli Properti

Tidak sedikit kejadian pahit yang terjadi dialami konsumen pada saat membeli jenis properti seperti rumah atau apartemen. Sebelum membeli

oleh Kantrimaharani diperbarui 21 Apr 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2016, 12:00 WIB
Alasan Penting, Ajukan 6 Pertanyaan Ini Sebelum Beli Properti
Agar tak menyesal setelah membeli properti, ajukan enam pertanyaan ini terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta Tidak sedikit kejadian pahit dialami konsumen pada saat membeli hunian. Ada saja kejadian seperti finishing yang tidak rapi, atau ada juga yang terkena janji manis pengembang, dan bahkan ada yang tertipu ternyata lokasi rumah kerap mengalami banjir.

Dikutip dari laman laman www.rumah.com Stefan Miraglia, Direktur IPC Properti Australia menuturkan, setidaknya selain uang, konsumen juga harus memiliki pengetahuan sebagai kekuatan pada saat akan membeli properti.

Artinya, Anda tidak boleh tergesa-gesa menandatangani kesepakatan jual beli sebelum mengajukan tujuah pertanyaan sakti berikut:

1. Minta laporan penjualan properti terbaru pada pengembang atau agen

Kali pertama Anda berkunjung pada lokasi properti idaman baik rumah atau apartemen, Anda harus menanyakan mengenai laporan penjualan properti terbaru kepada pengembang atau agen.

Dengan Anda menanyakan ini, Anda akan mengetahui mengapa pengembang atau agen menjual rumah/apartemen tersebut.

Selain itu, Anda juga bisa mengetahui rekam jejak dan kredibilitas pengembang/agen selama mereka memasarkan produk properti, terutama saat membeli dalam sistem inden.

Pada pertanyaan ini juga, Anda dituntut untuk menanyakan potensi investasi dari properti itu. Bagaimanapun, properti adalah aset yang bisa memiliki nilai investasi.

Jadi tanyakan kepada pengembang berapa Return of Investment (ROI) yang memungkinkan.

2. Tanyakan terkait daya saing properti di pasar

Pada pertanyaan selanjutnya, Anda perlu mengetahui bagaimana daya saing properti tersebut di pasar. Biasanya, pengembang atau agen properti akan melakukan berbagai cara agar properti mereka laku terjual.

Nah, tidak ada salahnya jika Anda menanyakan upaya apa saja yang sudah dilakukan pengembang/agen dalam memasarkan properti mereka.

Cermati rentang waktu pemasaran yang dilakukan hingga waktu ketika Anda mengunjungi properti tersebut. Apakah rentan enam bulan, satu tahun, atau bahkan lebih. Hal itu sangat penting untuk menjadi jurus daya tawar Anda loh!

3. Tanyakan kendala pemasaran yang dialami

Pertanyaan selanjutnya adalah kendala apa saja yang dialami sehingga properti tersebut tidak kunjung laku. Mungkin sekilas terbilang ‘kepo’ dan cerewet. Tetapi, ini cukup masuk akal jika dicermati.

Pada sebagian kasus pernah dijumpai bahwa kendala pengembang dalam menjual rumah berkaitan dengan perizinan.

Bahkan sekalipun properti tersebut sudah jadi, permasalahan perizinan tak kunjung selesai. Untuk itu, tanyakan secara detail apakah ada kendala mengenai lahan atau sejenisnya.

4. Tanyakan pada diri sendiri “Apakah Saya sudah mampu membeli?”

Keinginan motivasi membeli rumah mungkin tidak sama antara satu individu dengan individu lainnya. Ada yang ingin mencari aset, investasi, ataukah ada yang benar-benar membutuhkan tempat tinggal. Selain Anda ajukan pertanyaan kepada pengembang/agen, tidak salah juga Anda menanyakan kepada diri sendiri terkait kemampuan dalam membeli rumah.

“Membeli rumah adalah proses yang mahal dan dapat cukup mahal jika Anda tidak mampu membayar di sela mencicil KPR,” ujar Miraglia. Pihak bank mungkin akan menyetujui permohonan pinjaman Anda. Namun, Anda juga harus mengetahui, akan ada perubahan gaya hidup sebelum dan pada saat Anda menyicil rumah.

5. Tanyakan pada diri sendiri “Apakah Saya menyukai lokasi properti Ini?”

Setelah Anda mengetahui kebutuhan dasar apa yang mendorong untuk membeli properti, selanjutnya adalah tanyakan pada diri sendiri “apakah saya menyukai lokasi rumah ini?”

Pertanyaan ini akan menentukan kepuasan Anda di masa depan. Mengingat rumah adalah tempat tinggal idaman, tentu harus mengedepankan kenyamanan.

Jangan sampai, hanya karena tergiur dengan harga murah, tetapi jauh dari fasilitas publik dan sehingga Anda-lah yang mengalami kesulitan.

6. Tanyakan pada diri sendiri “Apa sih tujuan saya beli properti ini?”

Terkahir adalah tanyakan pada diri sendiri, mengenai tujuan Anda membeli properti tersebut, apakah untuk berinvestasi ataukah untuk ditempati.

Jika tujuan Anda berinvestasi, maka lokasi dan harga menjadi pertimbangan utama yang harus dipikirkan. Namun, jika bertujuan untuk ditempati, maka kenyamanan dan fasilitas umum menjadi pertimbangan utama.

feature picture: Pixabay.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya