Apartemen, Pilihan Menarik Bagi Pendatang di Surabaya

Surabaya sebagai jantung kota provinsi Jawa Timur, ternyata cukup pantas bila disandingkan dengan Kota Jakarta.

oleh Kantrimaharani diperbarui 24 Agu 2016, 07:37 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 07:37 WIB
Apartemen Menara Rungkut di Surabaya
Surabaya sebagai jantung kota provinsi Jawa Timur, ternyata cukup pantas bila disandingkan dengan Kota Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Surabaya sebagai jantung kota provinsi Jawa Timur, cukup pantas bila disandingkan dengan Kota Jakarta, khususnya dalam hal perkembangan properti dan potensi investasi di sana.

Seperti di Jakarta, Surabaya juga memiliki kendala pelik dalam hal tingkat urbanisasi yang terbilang tinggi.

Dondy Ariesdianto, direktur dari pengembang properti PT. Tiga Pilar Utama Sejahtera mengatakan, saat ini kebutuhan tempat tinggal di Surabaya sangat tinggi, terutama untuk masyarakat daerah yang pindah ke Surabaya untuk bekerja dan menempuh pendidikan.

“Harga rumah di Surabaya cukup tinggi, sehingga bagi karyawan kelas menengah dengan gaji sekitar Rp5 juta lebih memilih untuk mengontrak atau tinggal di kos-kosan,” ujar Dondy seperti dilansir dari Rumah.com, Selasa (23/8/2016).

 

“Begitu juga dengan mahasiswa yang kuliah di sini, mereka sudah pasti harus mengekos yang dekat dengan kampus mereka,” ia menambahkan.

Menurut Dondy, pertimbangan utama mereka mengekos adalah untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang tinggi, sehingga mau tidak mau lebih baik menetap di Surabaya.

Harga kos-kosan di Surabaya berkisar Rp1 juta – Rp5 juta perbulan tergantung fasilitas yang ditawarkan. Fasilitas semakin lengkap, maka semakin tinggi juga harga sewa di sana.

“Atas pertimbangan itulah, kami selaku pengembang berpikir, kenapa tidak kami tawarkan saja hunian vertikal berupa apartemen dengan fasilitas lengkap dan harga yang jauh lebih murah,” ia menjelaskan.

“Alhasil, proyek Apartemen Menara Rungkut ini menjadi produk properti unggulan kami untuk masyarakat urban di Surabaya,” kata Dondy.

Ia juga mengaku, minat masyarakat urban di Surabaya ternyata sudah tertarik untuk memilih apartemen, tidak hanya sebagai hunian tetapi juga investasi.

“Hal itu terbukti, dari total 500 unit untuk tipe studio pada tahun 2014, kini sudah tersisa 100 unit. Harga jual pun juga kian naik, dimana harga perdana masih Rp132 juta, sekarang sudah menjadi Rp250 juta,” Dondy mengatakan.

“Animo yang tinggi, membuat kami bergairah untuk kembali membangun tower kedua sejumlah 500 unit di tahun 2016,” paparnya.

Masyarakat cukup antusias karena pengembang menawarkan cicilan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) sebesar Rp1,1 juta untuk tipe studio. Adapun untuk uang muka, dibanderol sebesar Rp50 juta, yang bisa dicicil sebanyak 6 kali.

Mengulik lokasi Rungkut di Surabaya

 

Sesuai dengan namanya, lokasi apartemen ini berada di Rungkut, yang merupakan kecamatan di Kota Surabaya.

Melihat letak geografisnya, Rungkut dinilai menjadi lokasi emas bagi pengembang properti. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki kecamatan ini, antara lain lokasi yang dekat dengan sebuah kawasan bergengsi bernama Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Peta kawasan SIER yang menjadi kawasan industri terbesar di Jawa Timur (sumebr: sier-pier.com)

Dilansir dari sier-pier.com, kawasan tersebut merupakan kawasan terbesar di Jawa Timur. Kawasan industri ini merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN, yang kepemilikannya dimiliki oleh pemerintah pusat sebesar 50 persen dan sisanya dimiliki Provinsi Jatim dan Pemerintah Kota Surabaya.

Lokasi ini berada dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Udara Juanda, agar memudahkan akses bisnis dari Kota Surabaya ke luar Surabaya.

Bahkan, di kawasan ini tercatat pertumbuhan di kawasan ini pesat dengan penduduk sekitar 4 juta penduduk.

Jadi, bila dikaitkan dengan pernyataan Dondy sebagai pengembang sepertinya cukup logis, bahwa masyarakat Surabaya membutuhkan hunian vertikal, seiring dengan kebutuhan yang terus berkembang.

Karena begitus emasnya lokasi ini, pemerintah daerah pun memfokuskan pembenahan infrastruktur yang lebih layak.

Salah satu pembenahan infrastruktur yang ada di Rungkut adalah adanya pelebaran jalan oleh Pekerja Umum Kotamadya Surabaya, tepatnya di Jalan Kyai Abdul Karim.

Menurut Dondy, saat ini kondisi jalan sudah masuk ke dalam tahap 1 pelebaran menjadi 12 meter. Padahal sebelumnya lebar jalan hanya 6 meter dan kondisi selokan yang kerap mampet.

“Rencananya lebar jalan ini akan 25 meter. Selain itu, selokan akan ditutup sehingga tidak menganggu pengendara dan tidak akan tergenang,” katanya.

“Upaya ini kami sambut baik, karena akan berimbas terhadap nilai jual properti di sini,” ujar Dondy.

Tidak hanya Apartemen Menara Rungkut saja yang akan merasakan kemudahan ini, tetapi juga seluruh apartemen yang sudah ada, seperti Apartemen Puri Mas, Apartemen Balinggil, dan sejumlah apartemen lain yang siap membangun proyek baru di area Rungkut.

Feature picture: Apartemen Menara Rungkut di Surabaya

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya