Tips Jitu Isi Dompet Awet Sampai Akhir Bulan

Tidak sedikit orang yang mengeluh tentang kondisi keuangan mereka di akhir bulan. Memang, situasi seperti ini bisa dimaklumi.

oleh Kantrimaharani diperbarui 29 Agu 2016, 18:57 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2016, 18:57 WIB
20160830-tips keuangan-rumahcom-boy
Tidak sedikit orang yang mengeluh tentang kondisi keuangan mereka di akhir bulan. Memang, situasi seperti ini bisa dimaklumi.

Liputan6.com, Jakarta Dompet cekak di akhir bulan sepertinya dialami sebagian besar orang. Hal ini terjadi tidak selalu karena pemasukan yang tidak mencukupi, tetapi lebih karena pengeluaran yang tidak direm.

Ada cara bijak yang bisa dilakukan untuk menghindari situasi menipisnya isi dompet di akhir bulan, yang hasilnya bahkan bisa digunakan untuk cicilan rumah idaman.

Seperti dilansir dari laman Rumah.com, merangkum cara berhemat agar dompet tidak cekak di akhir bulan, yang sudah dikutip dari berbagai sumber. Seperti berikut ini:

Batasi uang tunai dan tinggalkan ATM di rumah

Bawa uang tunai secukupnya (pixabay.com)

Jika Anda termasuk orang yang sulit menahan diri untuk berbelanja, salah satu cara hemat yang bisa dilakukan adalah jangan bawa uang tunai terlalu banyak.

Tidak hanya uang, kalau bisa jangan juga selalu membawa kartu kredit di dompet.

Hitung pengeluaran nyata Anda, misalnya dalam sehari berapa jumlah pengeluaran untuk makan siang, transportasi, dan uang untuk berjaga-jaga.

Jumlah itulah yang Anda bawa selama satu hari penuh. Bila perlu tinggalkan ATM di rumah.

Membawa ATM kadang membuat Anda gagal menjalankan strategi membawa uang tunai secukupnya. Pasalnya, Anda akan berpikir masih ada uang di ATM untuk di ambil.

Meninggalkan ATM di rumah memang agak riskan karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Namun, di lain pihak, Anda akan benar-benar menahan diri untuk bertindak konsumtif.

Meminimalisasi biaya transportasi

Cara hemat kedua adalah meminimalisasi biaya transportasi (pixabay.com)

“Ada Banyak Jalan Menuju Roma,” Ya sepertinya pribahasa tersebut ada benarnya juga, bahwa ada banyak cara menuju tempat kantor dan tempat-tempat lain.

Jika selama ini Anda kerap membawa mobil hanya karena lebih nyaman, kenapa tidak sedikit bersusah dan menggunakan motor? Lebih baik lagi, jika memungkinkan, Anda bisa manfaatkan transportasi umum seperti kereta api comuter line atau busway.

Satu kali perjalanan pulang-pergi menggunakan mobil dari kota satelit seperti Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi menuju Jakarta, biaya bahan bakar minimal Rp50 Ribu, belum lagi tarif tol.

Menggunakan kendaraan umum bisa jauh lebih murah dari itu.

Kurangi hangout, dan mulailah membawa bekal makanan

Bekel dari rumah cara hemat yang jitu (pixabay.com)

Bagi Anda yang sudah berkeluarga, jika sempat memasak di rumah, usahakan untuk membawa bekal dari rumah.

Atau, jika Anda lajang dan masih kost, tak ada salahnya membawa bekal makanan dari tempat makan di sekitar kostan. Biasanya, harga makanan di sekitar pemukiman dan kostan lebih murah ketimbang harga di kompleks perkantoran.

Selain itu, kurangi pula kebiasaan hang out atau nongkrong di luar. Kebiasaan ini adalah salah satu kebiasaan yang paling menghabiskan uang. Apalagi, jika kebiasaan nongkrong dilakukan di kafe atau kedai kopi ternama. 

Berbelanja di Pasar Tradisional

Usahakan berbelanja di pasar tradisional (pixabay.com)

Selanjutnya, adalah berbelanja di pasar tradisional. Cara ini untuk menindak lanjuti upaya berhemat untuk membawa bekal makanan dari rumah.

Jangan gengsi untuk belajar masak dan berbelanja di pasar tradisional. Setidaknya harga bahan-bahan pokok jauh lebih murah dibandingkan di pasar modern.

Hemat pemakaian listrik

Hemat energi dalam pemakaian listrik (pixabay.com)

Perhatikan pemakaian listrik sehari-hari. Pilihlah produk-produk hemat energi dan tentu saja Anda harus disiplin dalam menggunakannya.

Kurangi merokok

Ilustrasi merokok yang menghabiskan biaya banyak (pixabay.com)

Terakhir, bagi Anda perokok aktif, cobalah untuk mengurangi konsumsi rokok, bahkan jika bisa menghentikannya. Apalagi, jika isu kenaikan harga rokok menjadi Rp50 Ribu per bungkus benar-benar terjadi.

Selain nongkrong, rokok adalah pos konsumsi terbesar. Dengan mengurangi rokok, Anda bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah dengan lebih cepat. Penasaran? klik di sini

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya