Liputan6.com, Jakarta Bisnis sewa tempat tinggal atau biasa dikenal dengan indekos, sepertinya sudah berevolusi menjadi bentuk bisnis yang menguntungkan.
Apabila berada tepat pada pangsa pasar yang sesuai dan memiliki potensi yang baik, bisnis indekos akan menjadi incaran para investor sepanjang masa.
Jika dahulu, membangun indekos dimulai dari rumah pribadi, kini banyak orang membangun properti yang memang ditujukan untuk sewa atau indekos.
Advertisement
Sejumlah developer bahkan sengaja membangun kawasan indekos untuk kemudian dijual lagi. Jadi, bagi investor yang ingin menjadi juragan kos, tidak perlu lagi susah-susah mencari lahan dan membuat desain bangunan secara mandiri.
Baca Juga
Namun, yang membedakan adalah pada saat Anda membeli bangunan yang diperuntukan sebagai indekos, sertifikat yang akan didapatkan adalah Hak Guna Bangunan (HGB).
Kendati begitu, bila diproyeksikan sebagai bisnis di masa depan, bisnis indekos ternyata bisa memberikan keuntungan (yield) hingga ratusan juta Rupiah per tahunnya.
Berdasarkan project review yang dilansir dari laman Rumah.com, potensi investasi pembangunan indekos cukup tinggi bila berada pada lokasi pusat pendidikan dan kawasan industri atau perkantoran.
Dua wilayah yang dinilai memiliki magnet kuat untuk bisnis indekos adalah Jatinangor dan Kawasan Industri di Karawang, Jawa Barat.
Jatinangor
Â
Jatinangor merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Sumedang. Daerah ini dikenal sebagai pusat pendidikan tinggi yang terkenal.
Sedikitnya, ada tiga perguruan tinggi ternama seperti Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri, yang kerap disambangi mahasiswa baru hingga ribuan orang.
Tingginya jumlah mahasiswa baru pada ketiga perguruan tinggi tersebut, secara otomatis mendorong naiknya permintaan akan hunian sewa, terlebih indekos.
Meski demikian, persaingan indekos pun cukup sengit, sehingga setiap pengelola harus punya keunggulan yang tidak dimiliki pesaing lainnya.
Dahulu, indekos di Jatinangor berjarak sangat berdekatan dan hanya dibatasi oleh jalan setapak yang kecil. Mahasiswa dituntut untuk berjalan keluar masuk gang dengan pencahayaan yang minim.
Seiringnya waktu, indekos modern pun hadir, dengan konsep komplek cluster dengan beragam fasilitas layaknya perumahan masa kini.
Salah satu proyek indekos di Jatinangor yang mengusung konsep baru adalah Kozko Living. Meskipun pembangunan Kozko Living ini baru memasuki proses pembangunan, pengembang mengaku bahwa pembangunan ini memberikan yield yang tinggi.
Pertama, harga properti di Jatinangor mengalami peningkatan yang signifikan, yakni berkisar 15-20% per tahun.
Artinya, harga properti baik tanah maupun bangunan akan ikut meningkat seiring tingginya permintaan.
Misalnya saja harga kavling di sekitar Kozko Living sudah berkisar Rp2,5 juta/m2. Padahal sebelumnya harga tanah masih berkisar di bawah Rp1 juta/m2.
Yield yang bisa diperoleh dari Kozko Living ini dikabarkan bisa mencapai Rp226,8 juta per tahun, dengan asumsi harga sewa umum per bulan berkisar Rp1,3 juta – Rp2 juta per kamar.
Tentu ini akan menjadi pertimbangan menarik bagi investor, pasalnya indekos Kozko Living ini tidak hanya memberikan unit indekos, tetapi juga fasilitas yang setara dengan fasilitas apartemen yang tidak dimiliki oleh indekos lainnya.
Advertisement
Karawang
Â
Selain Jatinangor, di Karawang juga memiliki potensi yang baik untuk dijadikan lokasi berbisnis indekos.
Karena terdapat kawasan industri seperti Karawang International Industrial City (KIIC), Kawasan Industri Mitra, dan Kawasan Industri Surya Cipta.
Salah satu properti yang menawarkan bangunan indekos adalah PT. Galuh Citarum (Galuh Mas).
Hingga saat ini, Galuh Mas telah memiliki 11 klaster hunian, 11 ruko, Rukost (Rumah Kost).
Rukost dibangun sekitar 60 unit dengan dua tipe bangunan. Tipe pertama untuk 9 kamar berukuran 7,5m x 15m, sedangkan tipe kedua untuk 13 kamar berukuran 7m x 18m.
Harga Rukost dengan tipe 9 kamar sekitar Rp2 Miliar dan 13 kamar sekitar Rp 2,6 Miliar. Hingga saat ini unit Rukost sudah nyaris seluruhnya terjual habis.
Penyewa kamar di rukost sebagian besar dari kalangan pekerja di sejumlah perusahaan di Karawang.
Tidak hanya itu, sebagian kamar di rukost juga diisi oleh para calon dokter yang tengah melakukan Koas di RSUD Karawang.
Setiap dua atau tiga bulan sekali di rumah sakit tersebut kerap terdapat ratusan hingga ribuan peserta koas dari berbagai universitas dari jurusan kedokteran.
Sebagai informasi, RSUD Karawang merupakan rumah sakit yang ditunjuk Jawa Barat sebagai tempat para calon dokter untuk melakukan koas.
Rata-rata tarif sewa untuk 1 kamar sebesar Rp1,5 Juta-Rp 2 Juta, sehingga bila ditotal untuk satu rukost selama satu bulan bisa mencapai Rp15 Juta-Rp20 Juta, dan selama satu tahun lebih dari Rp150 juta.
Adapun biaya kepengelolaan sampai dengan saat ini berkisar Rp600 Ribu meliputi penerangan taman, lingkungan, sampah, keamanan, parker dan lain sebagainya.