Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, punya rumah tinggal di kota metropolitan Jakarta adalah sebuah life goals.
Harga hunian yang semakin melambung di sini menyebabkan serapan pasar menjadi terbatas, dari semula masih di level menengah-bawah menjadi menengah-atas. Rumah tengah kota pun menjadi bagian dari gengsi dan kemewahan.
Beruntung, saat ini pemerintah melalui program sejuta rumah terus menggenjot pasokan hunian bagi masyarakat Jakarta maupun luar kota. Namun, opsinya adalah hunian vertikal, bukan lagi horizontal.
Advertisement
Pembangunan hunian horizontal di dekat pusat kota tidak lagi memungkinkan karena keterbatasan lahan, terutama untuk segmen pasar menengah dan menengah bawah.
Khusus untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), hunian vertikal ini dikemas dalam konsep rumah susun alias rusun.
Tetapi tidak semua elemen masyarakat bisa menikmati kehadiran rusun. Hunian ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp4 Juta.
Lalu bagaimana dengan yang berpenghasilan lebih tinggi sedikit dari Rp4 Juta? Jangan khawatir, kendati tidak bisa memperoleh jatah rusun, konsumen tetap dapat tinggal di Jakarta dengan pilihan hunian kelas menengah yang dirangkum Rumah.com berikut ini.
Digarap oleh pengembang ternama PT Synthesis Karya Pratama, kompleks apartemen berkonsep superblok ini menghadirkan 4.000 unit hunian.
Superblok akan dibangun dengan kompisisi 50% bangunan dan 50% area hijau sebagai taman dan tempat bermain anak-anak.
Tujuan pengembang membangun apartemen adalah untuk memenuhi impian konsumen yang ingin tinggal di sekitaran koridor bisnis TB Simatupang, tapi dengan bujet terbatas. Karena itu, Prajawangsa City membandrol unit apartemen tipe studio dengan harga Rp250 Juta.
Dari segi fasilitas, superblok menghadirkan fasilitas lengkap yang dibagi ke dua konsep yakni Unique Thematic Park dan Unique Amenities.
Unique Thematic Park terdiri atas area spice garden, herbal garden, tropical garden, barbeque, 1 km jogging track, kids pool, thematic pool, dan fountain plaza.
Sementara Unique Amenities melingkupi restoran, coffee shop, fitness center, sauna, access control, ATM center, sistem keamanan 24 jam, disertai pusat perbelanjaan modern.
Sesuai dengan nama proyeknya, apartemen satu ini memang berlokasi di timur Jakarta tepatnya di Jalan Sentra Primer Timur, Pulo Gebang, Cakung. Sentra Timur Residence dikembangkan oleh developer yang telah malang melintang di industri real estate, Bakrieland Development, Tbk.
Di bangun di atas lahan seluas 40 hektar, superblok ini terdiri dari hunian vertikal, shopping mall, hotel dan covention, hingga gedung perkantoran setinggi 30 lantai.
Untuk memenuhi kebutuhan penghuni, di sekitar superblok juga telah dilengkapi sarana publik seperti sekolah dan rumah sakit.
Mengusung konsep “live, play and work”, pengembang berusaha menjadikan Sentra Timur sebagai pusat pertumbuhan bisnis, hunian dan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di area timur Jakarta.
Meski dirancang oleh developer besar, namun segmen pasar yang dibidik adalah konsumen kelas menengah yang umumnya berprofesi sebagai karyawan atau tenaga profesional. Tak heran, unit termurahnya dihargai Rp300 Jutaan.
Tinggal di rumah tapak memang lebih menguntungkan ketimbang apartemen. Rumah bisa dikembangkan luas bangunannya, namun tidak dengan apartemen.
Selain itu, masih ada sejumlah faktor lain yang membuat rumah masih menjadi primadona tempat tinggal masyarakat Indonesia.
Alasan inilah yang kemungkinan mendasari beberapa orang tetap memilih beli rumah, meski lokasinya bukan di Jakarta.
Namun siapa sangka, di kawasan Jakarta Timur masih ada perumahan bergaya minimalis yang menargetkan konsumen kelas menengah. Ini sesuai dengan kisaran harga yang ditawarkan mulai dari Rp485 Juta sampai Rp665 Juta.
Griya Cipayung berlokasi di Jalan Bina Marga, Cipayung, letaknya sekitar 3,2km dari pintu keluar tol Bambu Apus.
Berita bagusnya, tahun 2017 mendatang perumahan akan punya jarak dekat dengan salah satu stasiun Light Rail Transit (LRT) trayek Cawang-Cibubur.