Mau Profesional, Agen Properti Wajib Eksis

Untuk mencapai predikat ‘jago negosiasi dan komunikasi’, seorang agen bisa melakukan banyak hal diantaranya narsis dan eksis. Apa contohnya?

oleh Fathia Azkia diperbarui 28 Okt 2016, 13:22 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 13:22 WIB
syarat agen properti
Tips Agen Properti Pemula

Liputan6.com, Jakarta Jenis tugas yang harus digawangi agen properti cukup banyak. Namun secara keseluruhan, agen dituntut ahli dalam melakukan negosiasi dan komunikasi. Mengingat dasar pekerjaan ini adalah menjembatani antara penjual dan pembeli properti.

Untuk mencapai predikat ‘jago negosiasi dan komunikasi’, seorang agen bisa melakukan banyak hal diantaranya narsis dan eksis. Definisi kata ini berbeda, karena narsis identik dengan kesan menonjolkan citra diri sementara eksis adalah sifat di mana seseorang selalu hadir dalam kesempatan.

Kedua istilah tersebut harus dipegang teguh para agen guna mempromosikan diri sendiri di muka publik (personal branding). Apalagi ‘narsis’ adalah syarat utama jadi agen properti.

Namun dalam kesempatan kali ini, Rumah.com akan mengulik apa saja syarat eksistensi seorang agen properti. Bagi Marketing ERA Emerald, Handi Asbar, pokok utamanya adalah agen harus punya kualitas dan kuantitas waktu.

Langkahnya bisa diawali dengan konsisten mengerjakan tugas sehari-hari.

Pertama, upload listing

Istilah satu ini pasti sudah dipahami agen properti. Rutin mengunggah listing di sejumlah portal properti sedikit banyak akan membuat nama Anda lebih dikenal.

“Listing jangan cuma menampilkan harga dan luas bangunan saja, tetapi juga perlu dilengkapi informasi fasilitas sekitar atau rencana infrastruktur yang bakal hadir. Jangan lupa, poin krusial dari sebuah listing adalah bagaimana Anda bisa menyajikan foto pendukung dan judul yang menarik,” terangnya.

Kedua, kontak database

Agen yang baik akan pandai mengorganisir tools yang aktif digunakannya. Database, misalnya.

“Setibanya di kantor, tetapkan waktu yang akan dialokasikan untuk menghubungi kontak yang ada di database Anda. Cek siapa yang perlu di follow-up hari ini, atau pastikan kembali waktu meeting Anda dengan klien,” Handi menambahkan.

Menurutnya, rutin mengontak baik itu klien/penjual, user (calon pembeli), atau developer adalah salah satu bukti keeksistensian Anda sebagai agen properti.

Ketiga, canvassing area

Tugas selanjutnya ini wajib dilakukan agen yang ingin namanya mengaung dengan predikat “spesialis area”.

“Saya rutin mengamati keadaan area yang Saya handle setiap hari, minimal satu jam di pagi hari dan satu jam di waktu petang. Canvassing dalam pengertian ini yaitu menghapal dan mencari tahu apa yang akan atau baru terjadi di area kita.”

“Aktivitas ini sangat terasa manfaatnya saat Anda berbincang dengan klien. Hanya dengan mengetahui banyak nama jalan saja, klien bisa menilai bahwa Anda adalah agen yang profesional,” tukasnya.

Ketika mendengar ada desas-desus pembangunan mal atau jalan tol di dalam area Anda, Handi menyarankan para agen untuk rajin mengkrosceknya via Google atau menanyakan langsung ke pihak terkait.

“Makanya, agen jangan hanya tahu jualan saja, tapi juga jalin relasi baik dengan developer besar, dinas tata kota, pemda setempat, maupun pihak Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T). Sehingga jika ada informasi baru, bisa langsung dikonfirmasi ke pihak berwenang,” ujar ayah dari empat anak ini.

Keempat, rajin baca

Handi yakin, pengetahuan merupakan salah satu wujud eksistensi yang bisa dipancarkan seorang agen. Tidak hanya soal pasar properti saja, melainkan juga topik lain yang relevan seperti contoh desain rumah minimalis atau mengenal macam-macam legalitas properti.

“Sering membaca artikel apapun soal properti akan menjadi nilai plus tersendiri saat Anda menerangkan sesuatu terhadap klien. Eksis pun akan keluar dengan sendirinya kala Anda bisa menjawab pertanyaan mereka yang kerap membingungkan,” katanya.

Terakhir, lakukan sepenuh hati

Kesalahan terbesar yang tanpa sadar sering dilakukan agen adalah melupakan klien saat urusannya selesai. Begitukah dengan Anda?

“Sewa atau beli, agen seharusnya tetap memelihara hubungan yang baik, sehingga klien tidak merasa ditinggalkan begitu saja. Kalau Anda mampu memberi perhatian yang luar biasa, dijamin nama Anda akan diiklankan gratis oleh mereka lewat mulut ke mulut. Promosi yang mahal, kan?” tutup Handi.

Foto utama: Pixabay

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya