Proyek Tol Serpong - Balaraja Telan Biaya Rp6,2 T

Inilah proyek yang ditujukan untuk menyediakan jalur alternatif guna mengembangkan dan memeratakan pembangunan wilayah Tangerang

oleh Isnaini Khoirunisa diperbarui 21 Des 2016, 12:14 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 12:14 WIB
tol serpong balaraja
tol serpong balaraja

Liputan6.com, Jakarta Proyek tol Serpong – Balaraja yang dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang sejak 2012 silam kini mulai direalisasikan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak.

Proyek ini sendiri dimaksudkan untuk menyediakan jalur alternatif guna mengembangkan dan memeratakan pembangunan wilayah Tangerang di bagian Selatan, Tengah, dan Barat yang merupakan jalur ‘kurang berkembang’.

Pembangunan tol Serpong – Balaraja sepanjang 30 Km terbagi dalam tiga seksi. Seksi 1 adalah Serpong – Legok dengan jarak 9,30 Km, seksi 2 adalah Legok – Tigaraksa dengan jarak 10,70 Km, dan seksi 3 adalah Tigaraksa – Balaraja dengan jarak 10 Km.

Ruas tol ini diharapkan dapat mengakomodir perkembangan wilayah Tangerang, termasuk pengembangan kota baru Maja dan sekitarnya.

“Selain menyediakan akses dan mendorong pengembangan kawasan ‘kurang berkembang’ di wilayah Tangerang, kehadiran tol ini diharapkan juga dapat dapat meningkatkan permintaan terhadap pembangunan proyek-proyek residensial, komersial dan industrial, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah Kabupaten Tangerang tersebut,” ujar Dhony Raharjoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land.

Perjanjian Kredit dengan Sindikasi Bank

Demi mempercepat proyek pembangunan tol ini, PT. Trans Bumi Serbaraja sebagai konsorsium kelompok usaha Sinar Mas Land, Astratel, dan Kompas Gramedia, telah melakukan penandatangan perjanjian kredit (16/12).

Perjanjian kredit ini dilakukan dengan sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI. Adapun realisasi pembangunan sudah dimulai dengan pekerjaan konstruksi jalan di STA 02+900 s/d 04+100 pada tanggal 15 Desember 2016 yang lalu.

“Proyek jalan tol menjadi salah satu fokus Bank Mandiri dalam penyaluran kredit infrastruktur, dimana per Oktober 2016 komitmen pembiayaan perseroan ke proyek jalan tol mencapai Rp15,4 triliun, atau sekitar 15% dari total komitmen kredit infrastruktur perseroan,” ucap Sulaiman Arif Arianto, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.

Sementara menurut Anggoro Eko Cahyo, Direktur Bank Negara Indonesia (BNI), Perjanjian Kredit Sindikasi ini merupakan kerjasama yang penting demi merealisasikan percepatan pembangunan infrastruktur.

”Tol Serpong – Balaraja ini juga akan mempercepat terbukanya kawasan-kawasan pembangunan baru di Tangerang, sehingga akan menimbulkan percepatan kesejahteraan masyarakat di kawasan yang dilaluinya,” ujar Anggoro.

Kucurkan dana Rp 6,2 Triliun

Angka yang cukup besar dikeluarkan untuk pembangunan jalan tol ini, yakni Rp 6,2 Triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 4,3 Triliun akan dibiayai oleh sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI. Sisanya sebesar Rp 1,9 Triliun akan ditutup oleh ekuitas dari PT Trans Bumi Serbaraja sebagai pemegang konsensi jalan tol Serpong – Balaraja.

Dalam kredit sindikasi berdurasi 15 tahun tersebut, Bank Mandiri dan BNI bersama- sama menjadi join lead mandated arranger.

“Melalui penandatanganan kredit ini, sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI akan memberikan fasilitas kredit, untuk melakukan proses konstruksi yang diawali dengan proses pelelangan kontraktor yang saat ini sedang berlangsung. Kami menargetkan untuk dapat menyelesaikan seksi 1 yakni Serpong – Legok pada tahun 2018”, tutup Dhony.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya