Panduan Mengisi Rumah Tanpa Harus Terjerat Cicilan

Sebenarnya ada cara yang tepat agar Anda dapat membeli perabot rumah secara mandiri dan bebas utang. Simak lima tipsnya berikut ini.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 10 Agu 2017, 10:09 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2017, 10:09 WIB
20170810-tips mengisi perabotan di rumah baru
Banyak pasangan berujung membobol tabungan darurat demi mendapatkan perabot dambaan. (Foto: Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta Rata-rata orang Indonesia memiliki rumah sendiri dan mulai hidup mandiri terpisah dari orangtua baru setelah mereka menikah. Pada masa peralihan ini, pasangan baru menikah jelas membutuhkan dukungan finansial yang mencukupi.

(Baca juga: Jangan Keliru, ini Perabotan ‘Wajib’ di Ruang Tamu)

Ya, selain untuk membayar angsuran KPR, mengisi perabotan rumah baru memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan sebagian orang mengangggap biaya mengisi rumah jauh lebih besar ketimbang membeli rumah. Tak jarang banyak pasangan berujung membobol tabungan darurat demi mendapatkan perabot dambaan.

Cara ini jelas tidak baik, bisa-bisa gaji setiap bulan malah tak bersisa. Sebenarnya ada, kok, cara yang tepat agar Anda dapat membeli perabot rumah mandiri dan bebas utang. Simak lima tips dari Rumah.com berikut.

1. Siapkan rekening terpisah

Buatlah rekening bersama dengan suami atau istri Anda. Anda berdua dapat rutin menyisihkan gaji bulanan ke rekening tersebut. Ingat, rekening ini khusus untuk dana pembelian furnitur, bukan digunakan untuk hal lain meski sedang kepepet.

Sekali saja Anda melanggar, maka hal yang sama bisa terulang di kemudian hari. Penggunaan rekening terpisah akan sangat berguna untuk membatasi pengeluaran Anda agar tidak mengacaukan pos dana lainnya.

2. Sistem autodebit

Jika sudah sanggup menabung rutin setiap bulan, buatlah rekening tabungan menggunakan sistem autodebet dari rekening payrol gaji. Sistem ini akan memaksa Anda menabung sehingga nantinya setiap akan membeli perabot rumah dana selalu tersedia.

Ingat, ya, penggunaan sistem ini hanya untuk Anda yang sudah benar-benar mampu menyisihkan dana setiap bulan. Jika tidak, hasilnya akan percuma. Umumnya bank akan menutup rekening Anda jika terjadi gagal debit tiga kali.

3. Beli perabot dasar lebih dulu

Urutkan tingkat kebutuhan perabot mulai dari yang paling dasar sampai pelengkap. Selalu utamakan untuk membeli perabot dasar lebih dulu, seperti tempat tidur, lemari, peralatan kebersihan, sofa. Setelah perabotan dasar terpenuhi, barulah Anda bisa menambahkan dengan perabotan pelengkap.

Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa segera menempati rumah baru meski perabot masih minim. Membeli perabot dasar lebih dahulu membuat tujuan keuangan tepat guna. Jika memiliki uang lebih barulah Anda boleh membeli barang di luar daftar prioritas.

(Simak juga: Aneka pilihan hunian dengan harga di bawah Rp200 jutaan)

4. Survei harga

Sebelum membeli perabot, biasakan untuk mengecek dan membandingkan harga terlebih dahulu. Setiap pusat mebel, toko furnitur, dan supplier menawarkan harga yang berbeda-beda. Hindari sekadar mempertimbangkan harga yang murah, tapi pertimbangkan pula kualitas.

Pastikan perabot yang akan Anda beli value for money karena umumnya penggunaan perabot cenderung untuk jangka jangka panjang. Jangan sampai mengejar harga murah tetapi barang cepat rusak.

Jika Anda benar-benar ingin berhemat, Anda dapat memanfaatkan momen-momen seperti pameran furnitur, dan sebagainya. Pada momen ini toko furnitur memberikan harga promo besar-besaran, bahkan bisa diskon hingga 70 persen. Namun kembali lagi, Anda harus pertimbangkan harga dan kualitasnya, ya.

5. Beli paketan

Saat ini sudah banyak toko furnitur yang menawarkan pembelian paket. Misalnya untuk paket ruang tidur seharga Rp 25 juta sudah mencakup ranjang, lemari, satu meja rias, dan dua unit nakas.

Jika dilihat jumlah harga paket tersebut memang besar, tetapi jika Anda rinci, harga paket biasanya akan jauh lebih murah dibanding membeli satuan.

 

Dian Probowati

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya