Liputan6.com, Jakarta Warga DKI Jakarta akhirnya punya pemimpin baru. Lewat pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, warga langsung berharap keduanya bisa segera mewujudkan janji-janji yang pernah terucap semasa kampanye.
Termasuk diantaranya program DP rumah nol rupiah yang diharapkan bisa mengentaskan permasalahan kepemilikan hunian. Program ini tercetus lantaran DKI Jakarta diprediksi mengalami backlog mencapai 302.319 unit hunian.
Apalagi berdasarkan fakta yang ada, diperkirakan saat ini hanya setengah penduduk DKI (51%) yang sudah punya rumah sendiri. Warga yang tidak memiliki rumah tersebut terkonsentrasi pada 40% masyarakat termiskin.
Advertisement
Simak juga: Adakah Hunian Rp350 Juta di Jakarta?
Seperti dilansir Rumah.com, beberapa warga yang tak sabar menunggu terealisasinya program ini pun langsung mencurahkan pendapatnya lewat kicauan di linimasa Twitter. Seperti diungkapkan akun @GarengSumar, “Mudah-mudahan kebijakan Gubenur baru program Rumah Dp 0% tidak salah sasaran.”
Sementara akun @imanbr berpendapat, “Tantangan besar Gubernur baru, karena DP rumah 0 rupiah jadi program yang paling diingat. Semua warga mendoakan semoga Jakarta lebih baik.”
Harapan warga yang tinggi juga tercermin dari kicauan @ayhi28 yang mengatakan,” Selamat teman-teman di Jakarta. Yang selama ini nge-kost atau belum pnya rumah, bentar lagi bisa punya rumah sendiri dengan DP 0 rupiah.”
Disebut DP 0 rupiah, sebab dalam hal ini bank tetap mendapatkan uang muka, hanya saja ditanggung (ditalangi atau disubsidi) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Hunian Rp200 Jutaan di Jakarta, Dekat Stasiun Tanjung Barat. Mau?
Skema Pengajuannya?
Menanggapi program yang sangat dinantikan warga Jakarta, Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan mengatakan pada intinya DP rumah nol rupiah sangat bisa dilakukan. Mengingat, program seperti ini bukan hal baru di dunia properti.
“Saat ini pun sudah ada beberapa pengembang yang menawarkan program serupa. Tapi tentu saja dibarengi dengan syarat dan ketentuan yang diterapkan, karena pengembang harus mengatur kelancaran cash flow untuk mewujudkan realisasi pembangunan proyeknya,” katanya.
Ike menambahkan, “Demikian juga dengan perhitungan jumlah dana tertentu dalam rekening seseorang yang bisa digunakan sebagai faktor pemberian kredit rumah barunya.”
Merujuk pernyataan Gubernur DKI yang baru Anies Baswedan dalam beberapa kesempatan, Program DP Nol Rupiah adalah Kredit Murah Berbasis Tabungan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah Ke Bawah.
Itu artinya, yang bisa mengikuti program ini adalah warga Jakarta yang punya penghasilan tidak lebih dari Rp7 juta per bulan dan belum punya rumah. Sebabnya, rumah yang nantinya dibeli harus jadi rumah pertama.
Rumah yang dimaksud di sini juga bukan rumah tapak seperti yang ada di klaster-klaster, tetapi rumah vertikal alias rumah susun seperti yang sudah banyak hadir di Jakarta.
Demi mengikuti program, warga juga harus konsisten menabung di bank sebesar Rp2,3 juta dalam jangka waktu 6-12 bulan terakhir.
Beruntungnya, tidak hanya pekerja formal yang bisa menikmati fasilitas ini melainkan juga para pekerja informal yang selama ini kesulitan mengakses fasilitas kredit dari bank, dikarenakan penghasilannya yang tidak tetap.
Bagi kelompok berpenghasilan tetap melampirkan bukti penghasilan, dan bagi kelompok berpenghasilan tidak tetap melampirkan keterangan penghasilan yang ditandatangani lurah.
Bila lolos penilaian, konsumen bisa mencicil rumah susun tersebut sebesar Rp2,3 juta per bulan, selama jangka waktu 20 tahun (asumsi bunga bank 5% untuk FLPP).
Mencari hunian seharga kurang dari Rp500 Juta di Jakarta memang relatif sulit. Akan tetapi, di wilayah penyangga seperti Depok, Bogor, dan Tangerang, Anda bisa dengan mudah menemukan rumah seharga Rp350 Juta yang daftarnya ada di sini!
Advertisement