Perkembangan Properti di Cikarang Melaju Pesat

Liputan6.com, Jakarta Sebagai kota dengan jumlah penduduk terbanyak nomor empat di Indonesia, perkembangan Bekasi dari hari ke hari makin membaik. Terlebih Bekasi merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara serta termasuk wilayah dengan proyek pemerintah berskala nasional.

Seiring pertumbuhan ekonomi yang pesat, Bekasi memiliki jumlah populasi penduduk sebanyak 8,4 juta jiwa pada 2017.

Tak pelak nilai investasi di Kota Patriot terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2016, nilai investasi  tercatat sebesar Rp43,7 triliun dan meningkat secara signifikan imbas hadirnya investor asing.

Setelah hadirnya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan kereta rel listrik (KRL) Jakarta Kota-Cikarang, kini pemerintah pusat dan daerah tengah membangun proyek transportasi massal lainnya seperti Light Rail Transit (LRT), dan kereta cepat Jakarta – Bandung.

Tidak hanya transportasi massal, Bekasi semakin tersorot karena dilengkapi dengan pembangunan ruas Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) yang akan melingkari Jakarta bagian luar. JORR 2 menghubungkan sejumlah lokasi antara lain Tangerang, Bintaro, Depok hingga Bekasi, serta proyek jalan Tol Jakarta – Cikampek II (elevated).

Proyek Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (elevated) mulai dibangun pada triwulan II 2017 dan ditargetkan beroperasi pada 2019.

Selain infrastruktur yang semakin baik, Bekasi diperkirakan memiliki potensi pada sektor industrinya. Cikarang Barat yang merupakan satu dari tujuh zona kawasan industri di Kabupaten Bekasi, merupakan lokasi dari 4.000 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 21.000 ekspatriat.

Baca juga: Bukan Jepang, Penghuni Cikarang Kebanyakan Warga Korea

Karena economic base yang kuat di Cikarang, maka terciptalah banyak lapangan kerja. Cikarang pun berkembang menjadi sebuah kota mandiri dengan fasilitas komersial perdagangan, perkantoran, rekreasi, hotel, golf dan lainnya. Berbeda kondisinya dengan 20 tahun silam.

Economic base yang kuat menjadikan Cikarang berbeda dengan lokasi-lokasi lainnya, terutama di sektor properti yang berkembang cukup pesat. Terlebih kawasan ini diapit oleh dua wilayah besar yakni Jakarta dan Kabupaten Bekasi.

Kepada Rumah.com, President Director PT Sirius Surya Sentosa, Reggy Widjaya, mengakui penyerapan pasar akan hadirnya hunian termasuk apartemen di Cikarang relatif cepat. Hal ini diklaim berdasarkan data penjualan apartemen di Tower Aoki Vasanta Innopark yang sudah terjual sebanyak 950 unit dalam waktu tiga bulan.

Larisnya penjualan boleh jadi disebabkan lantaran banyaknya kegiatan industri, sementara suplai hunian dan komersial yang sangat tinggi belum terakomodasi dengan baik.

Diketahui, sumber kegiatan industri terbesar di Cikarang Barat berasal dari kawasan industri MM2100. Ada sekitar 250 perusahaan yang sebagian besar dari Jepang dengan sekitar 150.000 pekerja.

Simak juga: Sekarang Hunian Vertikal di Cikarang Pun Mulai Dilirik Orang

“Kebutuhan akan hunian yang masih sangat tinggi membuat apartemen di kawasan Cikarang seperti Cibitung, mampu memberi imbal hasil (capital gain) sebesar 10% – 15% per tahun. Peluang yang bagus memicu investor untuk berburu properti di sini. Terbukti, di Vasanta Innopark sekitar 60% konsumennya merupan investor,” kata Reggy.

Salah satu yang menjadi alasan investor untuk memiliki unit apartemen di Vasanta Innopark tak lain didasari konsep, serta harga jual yang masih jauh dari pasaran.

Berdasarkan keterangan, apartemen per meter persegi di Vasanta dibanderol Rp12 juta. Di mana harga pasaran sudah berada di angka Rp17 juta per m2. “Sekarang kami start harga di Rp279 juta, sedangkan yieldkami perkirakan antara Rp60 juta – Rp100 juta,” ia menambahkan.

Vasanta sendiri lebih dulu sukses dalam proyek apartemen Saumata, sebuah hunian eksklusif yang dirancang untuk kalangan kelas menengah ke atas yang berlokasi di Alam Sutera.

Tertarik untuk tinggal di kawasan Cikarang? Cek di sini untuk pilihan hunian di kawasan Cikarang dengan harga mulai Rp500 jutaan!