Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 63% dari 1000 responden Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2018 yang dilakukan pada Juni lalu, mengaku berniat membeli rumah dalam enam bulan ke depan.
Menariknya, mayoritas responden (53%) yang berencana membeli rumah berasal dari golongan berpenghasilan di bawah Rp7 juta per bulan. Sementara itu, sebanyak 30% memiliki penghasilan berkisar Rp7 juta hingga Rp15 juta, dan sisanya berpenghasilaan di atas Rp15 juta.
Selaras dengan tingkat penghasilan, 79% responden mengincar rumah dengan harga di bawah Rp750 juta.
Advertisement
Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan, “Di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan lainnya, tentu sulit untuk mendapatkan rumah dengan harga di bawah Rp750 juta. Konsekuensinya adalah membeli apartemen dengan ukuran kecil atau rumah di perbatasan kota.”
Marine menegaskan, masyarakat saat ini tak perlu risau membeli rumah tapak di perbatasan kota, lantaran Pemerintah tengah giat membangun infrastruktur berupa moda transportasi umum.
Sependapat, Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), Lukas Bong, mengatakan, “Sebenarnya saat ini lokasi pinggir kota pun gak masalah selama ada akses. Faktanya, anak milenial atau pasangan baru yang belum mampu beli rumah di tengah kota, akan memilih rumah di pinggiran yang jaraknya tidak jauh dari stasiun kereta.”
“Untuk Jakarta dan sekitarnya, lokasi investasi yang prospektif dengan harga di bawah Rp1 miliar di antaranya adalah area pinggiran seperti Serpong, Parung Panjang, dan Cisauk,” ia menambahkan.
(Eits, jangan coba-coba beli rumah di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com!)
Di kawasan Cisauk sendiri, apartemen dengan harga Rp200 jutaan sangat mudah ditemukan. Contohnya, Serpong Garden Apartement yang dikembangkan PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP).
Bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang, Creed Group, Ferdy Sutrisno selaku Direktur Utama PT HAP mengklaim apartemennya sangat ideal bagi kaum milenial. Selain dari sisi harga yang masih terjangkau, apartemen ini bukan lagi mengadopsi konsep Transit Oriented Development (TOD).
“Melalui investasi Creed Group Japan, kami akan tingkatkan lebih dari TOD menjadi Transport Oriented Living (TOL). Yakni suatu evolusi dari seluruh desain yang mengacu pada peningkatan kualitas hidup yang saling terintegrasi,” ujarnya.
Simak juga: Biaya-Biaya Yang Harus Disiapkan Jika Beli Apartemen
Selain didesain sebagai hunian berbasis TOL, apartemen tersebut juga akan menjadi hub (penghubung) yang tidak saja dapat difungsikan oleh para penghuni apartemen, tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
Lokasi Serpong Garden Apartement sendiri berjarak sekitar 25 meter dari Stasiun Cisauk. Sehingga, penghuninya hanya memerlukan waktu perjalanan 40 menit untuk bisa sampai ke Stasiun Sudirman, Jakarta.
Incar Pasar Mahasiswa
Tak hanya menyasar kaum milenial, beberapa pengembang lain juga fokus menggaet pangsa pasar mahasiswa untuk proyek apartemen yang dirilis. Sebut saja salah satunya Pacific Garden Style yang berlokasi di Alam Sutera.
Upaya dan strategi pun dilakukan agar unitnya cepat diserap pasar yang dituju, salah satunya menggelar workshop dan seminar bertema “Urban Farming”.
Mayo R. Azhari, GM Sales & Marketing Pacific Garden Style mengungkapkan, event tersebut berhasil menyedot perhatian mahasiswa dan kelompok anak-anak muda lainnya.
“Dengan memadukan komunitas tersebut, kita harapkan akan ada titik temu antara produsen dan konsumen dengan memanfaatkan teknologi terkini. Hal ini yang menjadi pembeda konsep hunian vertical kami dengan yang lainnya,” paparnya.
Ingin tahu apa yang menjadi kebutuhan konsumen properti saat ini? Temukan jawabannya dalam Riset Konsumen Properti di Rumah.com!
Terkait progres penjualan unit apartemen, menurut Mayo, sampai bulan lalu sudah mencapai 75% dari total 1.050 unit. “So far untuk penjualan apartemen di kawasan Alam Sutera, untuk saat ini kami yang tertinggi,“ tukasnya.
Animo konsumen yang cukup bagus disebabkan lokasi apartemen yang strategis, terletak di Central Business District (CBD) Alam Sutera dan dikelilingi tiga universitas (BINUS, UBM, SGU).
“Menariknya, saat ini beberapa kampus tengah bingung karena jumlah mahasiswa yang membludak dari berbagai luar kota dan luar negeri. Mereka ingin konsep hunian yang lebih kondusif. Dibanding yang lain konsep kami lebih masuk, mulai dari fasilitas maupun jarak tempuh,” tutup Mayo.
Jika Anda merupakan pembeli hunian pertama dan masih ragu dengan rumah tinggal incaran Anda, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Advertisement