Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 42,8 persen warga DKI Jakarta menginginkan daerahnya dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Angka tersebut merupakan hasil survei yang dirilis oleh Charta Politika Indonesia pada Sabtu (15/4/2017).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, tingkat keinginan masyarakat atas terpilihnya kembali Ahok - Djarot berjumlah 42,8 persen. Sementara, mereka yang menolak sebesar 37,9 persen dan sisanya sebanyak 19,3 persen tidak menjawab.
"Tren tingkat keinginan incumbent kembali menjadi gubernur pertama kalinya Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan angka selisih antara yang menyatakan ya atau tidak sudah di atas margin of error," ujar Yunarto saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2017).
Menurut Yunarto, survei ini dilakukan pada 7 sampai 12 April 2017 dengan melibatkan 782 responden. Metodologi yang digunakan yaitu acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen.
Menurut Yunarto, dalam surveinya, keinginan warga DKI Jakarta untuk dipimpin Ahok - Djarot terus mengalami kenaikan. Apalagi menjelang pencoblosan putaran kedua pada 19 April 2017.
"Kalau kita lihat bulan Januari sempat 42 persen lawan 40,8 persen, tapi itu masih dikatakan berimbang karena masih dalam selisih margin of error. Bulan Februari masih lebih banyak yang menyatakan tidak, yaitu 44,7 persen, berbanding 39,5 persen mengatakan ya, dan sekarang 42,8 persen mengatakan ya, dan 37 persen mengatakan tidak," terang dia.
Dalam surveinya, Charta Politika juga menyatakan elektabilitas pasangan Ahok - Djarot masih unggul dari pasangan Anies - Sandi.
Charta Politika menyatakan, pada pengujian kandidat secara berpasangan, Ahok - Djarot dipilih oleh 47,3 persen responden. Diikuti selanjutnya oleh Anies - Sandiaga yang dipilih 44,8 persen responden. Sementara 7,9 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Advertisement